KOMPAS.com - Perang Dingin antara Amerika Serikat dan Uni Soviet juga berlangsung di bidang ekonomi.
Amerika Serikat menawarkan bantuan ke Turki dan Yunani yang dikenal sebagai Doktrin Truman.
Bantuan ini meluas ke negara-negara di Eropa Barat hingga Asia dan dikenal dengan Rencana Marshall.
Sebagai tandingannya, Uni Soviet punya Molotov Plan atau Rencana Molotov.
Rencana Molotov adalah bantuan yang diberikan Uni Soviet untuk negara-negara Eropa Timur yang terdampak Perang Dunia II.
Baca juga: Perang Dingin: Faktor, Persaingan, dan Dampaknya
Pada 5 Juni 1947, Menteri Luar Negeri AS George C Marshall menyerukan bantuan bagi Eropa dalam pidatonya di Universitas Harvard.
Dia mengusulkan agar negara-negara Eropa merancang program perbaikan ekonominya yang nantinya akan dibantu Amerika Serikat.
Pada pertengahan Juni 1947, Inggris dan Perancis mengundang negara-negara Eropa ke Paris untuk membicarakan rencana pemulihan ekonomi bersama.
Uni Soviet menolak hadir. Penolakan Uni Soviet ini melahirkan Molotov Plan.
Baca juga: Marshall Plan: Latar Belakang, Tujuan, dan Dampaknya
Dilansir dari CNN, tokoh yang menolak Marshall Plan yakni Menteri Luar Negeri Uni Soviet adalah Vyacheslav Molotov.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.