KOMPAS.com - Keberagaman bangsa Indonesia menimbulkan potensi masalah. Sebab masyarakatnya terdiri dari berbagai suku, ras, agama, budaya dan kebiasaan yang berbeda.
Tahukah kamu masalah apa yang bisa timbul dalam keberagaman masyarakat?
Dikutip dari situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, masalah yang timbul dalam keberagaman masyarakat antara lain:
Berikut ini penjelasannya:
Pertentangan antarbudaya akan timbul jika tidak benar-benar ditangani secara tepat. Kehidupan bangsa Indonesia yang beragam suku bangsa dan budaya, kadang-kadang diwarnai konflik antarbudaya.
Hal itu terbukti dari timbulnya berbagai kerusakan sosial. Seperti di Jakarta, Bandung, Tasikmalaya, Situbondo, Ambon, Poso, Sambas, Aceh, Papua (Irian Jaya) dan daerah lain.
Baca juga: Kasus Kekerasan yang Dipicu Masalah Keberagaman di Indonesia
Berikut ini beberapa contoh konflik di Indonesia akibat kecemburuan sosial:
Sentimen kedaerahan misalnya kerusakan sosial yang terjadi di ibukota Jakarta antara suku bangsa Betawi (penduduk asli) dengan suku bangsa Madura (penduduk pendatang).
Perubahan nilai-nilai budaya akibat pengaruh globalisasi ternyata telah memicu timbulnya konflik sosial budaya dalam kehidupan masyarakat Indonesia.
Jakarta sebagai ibu kota negara seringkali diwarnai oleh peristiwa kerusuhan sosial seperti peristiwa Tanjung Priuk.
Baca juga: Keberagaman dalam Bingkai Bhinneka Tunggal Ika
Permasalahan muncul karena adanya faktor penyebab masalah keberagaman, yaitu faktor kebijakan pengaturan keberagaman dan arogansi lokal yang terdapat dalam keberagaman.
Dalam ranah kebijakan, bagaimana agar urusan keberagaman tidak mudah terseret dalam kawasan politik-perpolitikan dan hanya mengarah pada argumen politik pemerintah.
Maka pemerintah (negara) harus mampu merumuskan kebijakan nasional tentang keberagaman, yang tidak menguntungkan negara saja tetapi juga menguntungkan masyarakat Indonesia yang bersifat majemuk.
Terkait faktor penyebab internal dalam komponen keberagaman disebabkan oleh banyak arogansi yang berasal dari unsur keberagaman.
Misalnya kefanatikan agama secara berlebihan, memandang kelompok suku bangsa, ras atau etnis merasa paling benar sendiri.
Selain itu soal kebudayaan, banyak antar pemilik dan pendukung budaya merasa budayanya sendiri yang paling baik.
Kondisi demikian akan menyebabkan iklim disharmoni sosial keberagaman masyarakat Indonesia yang bercorak Bhinneka Tunggal Ika.
Berikut ini sikap mental yang mengancam persatuan dan kesatuan dalam keberagaman: