KOMPAS.com - Fertilisasi atau pembuahan merupakan proses berfungsinya pronuklesus jantan pada sperma dengan pronukleus betina pada ovum atau sel telur.
Proses tersebut berbentuka zigot yang berlangsung di dalam tuba falopii (saluran sel).
Dilansir Encyclopaedia Britannica (2015), peristiwa penting pertama dalam pembuahan adalah penggabungan membran dari dua gamet.
Baca juga: Terobosan Baru, Ahli Jepang Bikin Program Fertilisasi Lewat Darah
Kemudian menghasilkan pembentukan saluran yang memungkinkan lewatnya bahan dari satu sel ke sel lainnya.
Hasil pembuahan adalah sel (zigot) yang mampu menjalani pembelahan sel untuk membentuk individu baru.
Fertilisasi terjadi pada oosit sekunder yang mengandung ovum yang dibuahi oleh sperma dan terjadi di tuba falopii.
Untuk kejadiannya fertilisasi sebagai berikut:
Oosit sekunder memgeluarkan fertilizin untuk menarik sperma agar mendekati.
Sperma harus menembus lapisan-lapisan yang mengelilingi oosit (telur yang belum matang) sekunder dengan cara mengeluarkan enzim hialuronidase untuk melarutkan senyawa hialuronid pada corona radiata.
Baca juga: Proses Pembentukan Urin
Kemudian pengerluarkan akrosin untuk menghancurkan glikoprotein pada zona pelusida dan anti fertilizin agar dapat melekata pada oosit sekunder.
Sel-sel granulosit di bagian korteks oosit sekunder mengeluarkan senyawa tertentu. Itu terjadi agar zona pelusida tidak dapat ditembuh soleh sperma yang lainnya.
Nantinya penetrasi sperma akan merangsang sel telur. Itu dilakukan untuk menyelesaikan proses meiosis II yang menghasilkan tiga badan polar dan ovum.
Setelah sperma memasuki oosit sekunder, inti atau nukleus pada kepala sperma akan membesar dan ekor sperma akan berdegradasi.
Selanjutnya penggabungan ini sperma yang mengandung 23 kromosom dengan inti ovum yang mengandung 23 kromosom.
Baca juga: Sistem Peredarah Darah Manusia
Proses tersebut kemudian sehingga menghasilkan zigot.