Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Konsekuensi Masyarakat Multikultural

Kompas.com - 18/02/2020, 09:00 WIB
Arum Sutrisni Putri

Penulis

Sumber Kemdikbud

KOMPAS.com - Indonesia adalah salah satu bangsa paling plural di dunia sebab terdiri dari ratusan etnik.

Masing-masing etnik memiliki akar tradisi dan keterikatan kuat dengan tanah leluhur di Indonesia, dengan kata lain asli Indonesia.

Akar tradisi yang kuat pada etnik-etnik berakibat budaya Indonesia tunggal tidak pernah terwujud. Masing-masing etnik memiliki budaya yang berbeda satu sama lain.

Tahukah kamu apa konsekuensi masyarakat multikultural di Indonesia?

Dikutip dari situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, konsekuensi masyarakat multikultural di Indonesia antara lain:

  1. Masalah etnisitas
  2. Primordialisme
  3. Etnosentrisme
  4. Prasangka dan stereotip
  5. Kelompok minoritas dan mayoritas
  6. Konflik SARA
  7. Disintegrasi bangsa

Baca juga: Masyarakat Multikultural: Pengertian dan Ciri-ciri

Berikut ini penjelasan singkatnya:

Masalah etnisitas

Fredrik Barth dalam Kelompok Etnik dan Batasannya (1988) menerangkan, istilah etnik menunjuk pada kelompok tertentu karena kesamaan ras, agama, asal-usul bangsa, atau kombinasi kategori tersebut pada sistem nilai budayanya.

Kelompok etnik adalah kelompok orang-orang sebagai suatu populasi yang:

  1. Dalam populasi kelompok mereka mampu melestarikan kelangsungan kelompok dengan berkembang biak.
  2. Mempunyai nilai-nilai budaya yang sama dan sadar akan rasa kebersamaan dalam suatu bentuk budaya.
  3. Membentuk jaringan komunikasi dan interaksi sendiri.
  4. Menentukan ciri kelompoknya sendiri yang diterima kelompok lain dan dapat dibedakan dari kelompok populasi lain.

Identifikasi kelompok etnik pertama kali melalui hubungan darah. Orang yang mengadopsi nilai-nilai tradisi suatu etnik tanpa ada hubungan darah, tidak bisa digolongkan anggota kelompok etnik itu.

Saat anggota kelompok etnik bermigrasi, sering terjadi mereka keluar dari akar budaya etniknya karena mengadopsi nilai-nilai baru. Anak-anak anggota kelompok etnik yang merantau juga tidak bisa lagi berbahasa etnik.

Tetapi mereka tetap menganggap diri sebagai anggota etnik yang sama dengan orangtuanya. Serta tetap diakui kelompok etniknya.

Primordialisme

Primordialisme adalah pandangan atau paham yang memegang teguh hal-hal yang dibawa sejak kecil. Meliputi tradisi, adat istiadat, kepercayaan, atau segala sesuatu di dalam lingkungan pertamanya.

Ikatan seseorang pada kelompok yang pertama dengan segala nilai yang diperolehnya melalui sosialisasi akan berperan membentuk sikap primordial. Di satu sisi, sikap primordial memiliki fungsi melestarikan budaya kelompoknya.

Baca juga: Faktor Penyebab Masyarakat Multikultural di Indonesia

Etnosentrisme

David Ricky Matsumoto dalam Culture and Psychology (1996) mendefinisikan etnosentrisme sebagai kecenderungan melihat dunia hanya melalui sudut pandang budaya sendiri.

Etnosentrisme tidak selalu negatif tapi dalam hal tertentu juga bisa positif. Etnosentrisme juga fungsional karena mendorong kelompok dalam perjuangan mencari kekuasaan dan kekayaan.

Saat konflik dengan bangsa luar, etnosentrisme dapat menjadi kekuatan untuk saling dukung satu sama lain.

Prasangka dan stereotip

Prasangka adalah cara pandang atau perilaku seseorang terhadap orang lain secara negatif. Prasangka sangat potensial menimbulkan kesalahpahaman.

Prasangka berangkat dari pandangan negatif dengan pemisahan tegas antara perasaan kelompok sendiri (in-group) dan perasaan kelompok lain (out-group).

Prasangka terkait erat dengan stereotip. Abu Ahmadi dalam Psikologi Sosial (1990) menyatakan, stereotip adalah gambaran atau angan-angan terhadap individu atau kelompok yang terkena prasangka.

Stereotip berkaitan dengan konstruksi imej yang telah ada dan terbentuk secara turun temurun menurut sugesti. Stereotip tidak hanya mengacu pada image negatif tapi juga positif.

Kelompok minoritas dan mayoritas

Suatu kelompok disebut minoritas bila jumlah anggota kelompok secara signifikan jauh lebih kecil daripada kelompok lain dalam komunitas. Dari sudut pandang ilmu sosial, pengertian minoritas tidak selalu terkait jumlah anggota.

Suatu kelompok dianggap minoritas bila anggota-anggotanya memiliki kekuasaan, kontrol dan pengaruh yang lemah terhadap kehidupannya sendiri dibanding anggota-anggota kelompok dominan.

Bisa jadi, kelompok berjumlah anggota mayoritas disebut minoritas karena kekuasaan, kontrol dan pengaruhnya lebih kecil daripada kelompok yang jumlah anggotanya lebih sedikit.

Baca juga: Wujud Keragaman Masyarakat Kultural Indonesia

Konflik SARA

Suku, Agama, Ras dan Antargolongan (SARA) adalah istilah untuk menyebut kenyataan masyarakat Indonesia yang masih menggunakan latar belakang etnik, rasial dan agama untuk mencapai tujuan.

SARA adalah format untuk mendefinisikan konflik horisontal di Indonesia. Contoh di Ambon, Sambas, Poso dan daerah-daerah lain.

Terkait kesukubangsaan dan ras, agama sering menjadi sumber penyebab terjadinya konflik sosial di Indonesia.

Disintegrasi bangsa

Bangsa Indonesia menghadapi tantangan besar terkait masalah etnisitas. Jika tidak berhasil menghadapi dan menaklukkan tantangan itu, akibat fatalnya adalah disintegrasi bangsa.

Tetapi bila warganya memiliki kesepakatan dan komitmen bahwa negara kesatuan adalah final, maka proses menjadi negara kesatuan makin eksis dan mengedepankan keBhinnekaTunggalIka-nya.

Senjata ampuh untuk mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa yang plural dan multikultur adalah memegang teguh semboyan Bhinneka Tunggal Ika dalam segala aspek kehidupan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Kemdikbud
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

5 Manfaat Debat yang Harus Kamu Ketahui

5 Manfaat Debat yang Harus Kamu Ketahui

Skola
Mengenal 5 Bahaya Penyalahgunan Narkoba

Mengenal 5 Bahaya Penyalahgunan Narkoba

Skola
Isi Serat Wulangreh Pupuh Dhandhanggula

Isi Serat Wulangreh Pupuh Dhandhanggula

Skola
30 Contoh Penggunaan Gerund dalam Kalimat Bahasa Inggris

30 Contoh Penggunaan Gerund dalam Kalimat Bahasa Inggris

Skola
Makna Serat Wulangreh Pupuh Pangkur

Makna Serat Wulangreh Pupuh Pangkur

Skola
Jenis-jenis Kelompok Sosial Tidak Teratur

Jenis-jenis Kelompok Sosial Tidak Teratur

Skola
Serat Wulangreh Pupuh Megatruh

Serat Wulangreh Pupuh Megatruh

Skola
Pengertian Paguyuban beserta Jenis dan Contohnya

Pengertian Paguyuban beserta Jenis dan Contohnya

Skola
Fakta dari Serat Wulangreh

Fakta dari Serat Wulangreh

Skola
4 Faktor Pendorong Interaksi Sosial

4 Faktor Pendorong Interaksi Sosial

Skola
8 Nama Ibu Kota Negara Bagian di Australia

8 Nama Ibu Kota Negara Bagian di Australia

Skola
4 Ciri Negara yang Menganut Asas Kedaulatan Rakyat

4 Ciri Negara yang Menganut Asas Kedaulatan Rakyat

Skola
Apa Itu Dampak Afektif, Kognitif, dan Konatif Komunikasi?

Apa Itu Dampak Afektif, Kognitif, dan Konatif Komunikasi?

Skola
Perbedaan Singkatan dan Akronim, Apa Sajakah Itu?

Perbedaan Singkatan dan Akronim, Apa Sajakah Itu?

Skola
7 Ciri-ciri yang Dimiliki Planet Mars

7 Ciri-ciri yang Dimiliki Planet Mars

Skola
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com