Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Konferensi Asia-Afrika 1955: Sejarah, Peserta, dan Hasilnya

Kompas.com - 17/02/2020, 08:00 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

KOMPAS.com - Konferensi Asia-Afrika yang pertama digelar di Bandung pada 1955 adalah salah satu warisan Indonesia untuk perdamaian dunia.

KAA melahirkan Gerakan Non-Blok yang kala itu berusaha menahan Perang Dingin antara Amerika Serikat dengan Uni Soviet.

Dilansir dari Encyclopaedia Britannica (2015), KAA digelar di Bandung pada 18-24 April 1955.

KAA Bandung dihadiri 29 pemimpin dari Asia dan Afrika. Mereka adalah perwakilan dari separuh penduduk dunia.

Pengusung dan penyelenggara KAA yakni:

  • Indonesia
  • India
  • Birma (Myanmar)
  • Pakistan
  • Sri Lanka

Baca juga: Latar Belakang Terbentuknya Gerakan Non-Blok

Kelima negara ini punya keresahan masing-masing, di antaranya yakni:

  • Keengganan Barat untuk berunding terkait nasib bangsa Asia
  • Ketegangan antara China dan Amerika Serikat
  • Keinginan untuk menciptakan perdamaian dengan China dan Barat
  • Perlawanan terhadap kolonialisme, terutama pengaruh Perancis di Afrika Utara
  • Sengketa Indonesia dengan Belanda atas Irian Jaya

Pesertanya berasal dari negara-negara dari Afrika, Asia, hingga Timur Tengah. Selain lima penyelenggara pesertanya yakni:

  • Afghanistan
  • Kamboja
  • China
  • Mesir
  • Ethiopia
  • Pantai Emas (Ghana)
  • Iran
  • Irak
  • Jepang
  • Yordania
  • Laos
  • Lebanon
  • Liberia
  • Libya
  • Nepal
  • Filipina
  • Arab Saudi
  • Sudan
  • Suriah
  • Thailand
  • Turki
  • Vietnam Utara
  • Vietnam Selatan
  • Yaman

Baca juga: Peran Indonesia dalam Gerakan Non-Blok

Dalam KAA Bandung, mereka membahas masalah-masalah yang dihadapi negara-negara bekas koloni Barat yang baru berkembang.

Mulai dari masalah perdamaian, peran negara dunia ketiga atau negara berkembang dalam Perang Dingin, perkembangan ekonomi, dan dekolonisasi.

Banyak di antara peserta yang datang, khususnya di Afrika, mewakili dan menyampaikan aspirasi negara-negara yang masih dalam proses kemerdekaan.

Aspirasi negara-negara Asia-Afrika menghasilam Dasasila Bandung. Dasasila Bandung juga memuat prinsip-prinsip Piagam PBB dan Lima Prinsip Jawaharlal Nehru, Perdana Menteri India.

Baca juga: Piagam PBB, Asas dan Tujuan PBB

Berikut isi Dasasila Bandung:

  1. Menghormati hak-hak dasar manusia dan tujuan-tujuan serta asas-asas yang termuat di dalam piagam PBB
  2. Menghormati kedaulatan dan integritas teritorial semua bangsa
  3. Mengakui persamaan semua suku bangsa dan persamaan semua bangsa, besar maupun kecil
  4. Tidak melakukan intervensi atau campur tangan dalam soalan-soalan dalam negeri negara lain
  5. Menghormati hak-hak setiap bangsa untuk mempertahankan diri secara sendirian ataupun kolektif yang sesuai dengan Piagam PBB
  6. Tidak menggunakan peraturan-peraturan dari pertahanan kolektif untuk bertindak bagi kepentingan khusus dari salah satu negara besar dan tidak melakukannya terhadap negara lain
  7. Tidak melakukan tindakan-tindakan ataupun ancaman agresi maupun penggunaan kekerasan terhadap integritas wilayah maupun kemerdekaan politik suatu negara
  8. Menyelesaikan segala perselisihan internasional dengan jalan damai, seperti perundingan, persetujuan, arbitrasi, ataupun cara damai lainnya, menurut pilihan pihak-pihak yang bersangkutan sesuai dengan Piagam PBB
  9. Memajukan kepentingan bersama dan kerjasama
  10. Menghormati hukum dan kewajiban–kewajiban internasional

Baca juga: Sejarah Berdirinya PBB

Dasasila Bandung menjadi harapan semua peserta KAA Bandung, utamanya karena sebagian besar pernah merasakan penjajahan.

KAA Bandung kelak menginspirasi Presiden Yugoslavia Josip Broz Tito, Perdana Menteri India Jawaharlal Nehru, dan Presiden Mesir Gamal Abdel Nasser membentuk Gerakan Non-Blok.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

4 Unsur Stratifikasi Sosial

4 Unsur Stratifikasi Sosial

Skola
Arane Panggonan Bahasa Jawa

Arane Panggonan Bahasa Jawa

Skola
Bedanya Akulturasi dan Asimilasi

Bedanya Akulturasi dan Asimilasi

Skola
13 Patrape Linggih

13 Patrape Linggih

Skola
5 Dampak atau Akibat Berita Bohong

5 Dampak atau Akibat Berita Bohong

Skola
8 Ciri-ciri Berita Bohong atau Hoaks yang Perlu Diketahui

8 Ciri-ciri Berita Bohong atau Hoaks yang Perlu Diketahui

Skola
7 Jenis Berita Bohong atau Hoaks yang Perlu Diketahui

7 Jenis Berita Bohong atau Hoaks yang Perlu Diketahui

Skola
Pengertian dan Cara Mengantisipasi Berita Hoaks

Pengertian dan Cara Mengantisipasi Berita Hoaks

Skola
Mengapa Meteor yang Jatuh ke Bumi Tampak Berpijar?

Mengapa Meteor yang Jatuh ke Bumi Tampak Berpijar?

Skola
Metode Komunikasi: Pengertian dan Contohnya

Metode Komunikasi: Pengertian dan Contohnya

Skola
Mengapa Pelaku Usaha Harus Tahu Pesaingnya?

Mengapa Pelaku Usaha Harus Tahu Pesaingnya?

Skola
Inflasi: Pengertian dan Contohnya

Inflasi: Pengertian dan Contohnya

Skola
4 Faktor Penyebab Permasalahan Gender

4 Faktor Penyebab Permasalahan Gender

Skola
Candrane Perangan Awak

Candrane Perangan Awak

Skola
Cacading Awak Bahasa Jawa

Cacading Awak Bahasa Jawa

Skola
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com