Portugis kemudian memutuskan untuk berperang di laut. Maka pada 1503, Panglima Angkatan Laut Portugis Alfonso de Albuquerque pun berangkat ke India.
Pada 1510, Alfonso de Albuquerque menaklukkan Goa. Pantai barat pun jadi pangkalan tetap Portugis.
Portugis ingin mendominasi perdagangan laut Nusantara. Sasaran utama mereka adalah Kepulauan Rempah-rempah yang termahsyur di antara para pedagang.
Baca juga: Mengapa Aceh Dijuluki Kota Serambi Mekkah?
Kerajaan Portugis mengutus Diogo Lopes de Sequeira. Ia diminta untuk menemukan Malaka, menjalin persahabatan dengan penguasa setempat, dan menetap di sana sebagai wakil raja Portugal wilayah sebelah timur India.
Sequeira adalah orang pertama dari Portugis yang tiba di Nusantara. Ia tiba pada 1509. Awalnya ia disambut dengan ramah oleh penguasa Kesultanan Malaka, Sultan Mahmud Syah.
Namun para pedagang Islam internasional yang ada di Malaka meyakinkan Mahmud bahwa Portugal merupakan ancaman berat.
Sultan Mahmud Syah pun berbalik melawan Sequeira. Anak buahnya ditangkap dan dibunuh. Empat kapal Portugis berusaha diserang sebelum akhirnya berlayar ke laut lepas.
Baca juga: Terbukti, Orang Maluku adalah yang Pertama Pakai Pala buat Masak
Portugis belajar, satu-satunya cara memperkokoh kuasanya dengan penaklukan. Maka, pada April 1511, Albuquerque berlayar dari Goa ke Malaka dengan 1.200 prajurit dan 18 kapal.
Portugis pun berhasil mengalahkan Kesultanan Malaka yang sedang sibuk dengan konfliknya sendiri.
Tak lama setelah menetap di Malaka, Portugis di bawah pimpinan Francisco Serrao pun mencoba berlayar ke Timur.
Pada 1512, kapal Portugus tiba di Hitu, Ambon sebelah utara. Penguasa setempat menyambut ramah karena terkesan akan keterampilan perang yang ditunjukkan Portugis.
Baca juga: Di Maluku, Bangsa-bangsa Dunia Bertemu
Di kepulauan Maluku, Portugis disambut baik karena membawa bahan panganan dan membeli rempah-rempah yang dijual di sana.
Pada 1522, Portugis bersekutu dengan Ternate yang sedang bersaing dengan Tidore.
Portugis membangun benteng di sana. Hubungan Portugis dengan penguasa yang beragama Islam menjadi tegang karena Portugis melakukan kristenisasi.
Orang-orang Portugis juga tidak sopan dan tidak menyenangkan penduduk setempat. Penguasa Portugis juga terlalu campur tangan dengan urusan kerajaan-kerajaan,
Portugis bertahan di Indonesia timur hingga 1605. Portugis diusir dari Maluku setelah kongsi dagang Belanda, VOC, tiba di Maluku.
Baca juga: Ternate dan Tidore, Pusat Rempah Dunia
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.