KOMPAS.com - Inflasi merupakan keadaan ekonomi di mana harga-harga barang naik secara terus menerus selama kurun waktu tertentu.
Kenaikan harga barang digolongkan secara umum, di mana sebagian besar harga barang khususnya komoditas utama mengalami kenaikan harga. Sedangkan sebagian kecil komoditas yang mengalami penurunan harga.
Inflasi biasanya hanya terjadi pada momen-momen tertentu seperti Hari Raya Idul Fitri, Natal, Tahun Baru, maupun momen pesta demokrasi.
Kenaikan harga barang atau inflasi tentu disebabkan oleh beberapa faktor.
Dilansir dari situs resmi Kementerian Keuangan Republik Indonesia, terdapat enam faktor penyebab inflasi, sebagai berikut:
Inflasi terjadi karena permintaan atau daya tarik masyarakat cenderung kuat pada suatu barang.
Secara umum inflasi ini disebabkan karena adanya penawaran dan permintaan terhadap jasa atau barang di dalam negeri.
Baca juga: BI: Hujan Pengaruhi Harga Komoditas Penyumbang Inflasi
Permintaan tersebut untuk jangka panjang yang dibutuhkan masyarakat dengan jumlah yang besar.
Inflasi ini sering terjadi pada perekonomian negara dengan pertumbuhan pesat. Kesempatan kerja yang tinggi di sebuah negara menyebabkan tingkat pemasukan masyarakat yang tinggi.
Kemampuan daya beli masyrakat yang berlebih tentu menyebabkan inflasi.
Di Indonesia, inflasi tersebut terjadi karena permintaan terhadap barang atau jasa relatif lebih tinggi dibandingkan dengan ketersediannya.
Inflasi yang disebabkan karena adanya suatu dorongan kenaikan bayaran produksi dalam jangka waktu tertentu secara terus menerus.
Secara umum inflasi ini karena desakan bayaran faktor produksi yang terus naik. Kenaikan biaya faktor produksi biasanya diakibatkan dengan beberapa hal:
Baca juga: Sri Mulyani Bantah Anggapan Inflasi Rendah Karena Daya Beli Lesu
Inflasi yang dibsebabkan oleh kenaikan biaya produksi biasanya terjadi di negara dengan pertumbuhan ekonomi yang sedang berkembang.
Di negara tersebut, supply tenaga kerja terbatas namun permintaan akan suatu barang produksi yang tinggi.