Era batik modern Indonesia puncak kreativitasnya terjadi pada 1890 hingga 1910. Kebebasan dari pemerintah Kolonial Belanda memperkenalkan desain baru untuk batik Indonesia.
Baca juga: Tren Batik Pewarna Alami di Cirebon, Tradisi Masa Lalu yang Selaras dengan Alam
Pada zaman tersebut telah muncul batik Belanda, batik China, atau batik Hokokai. Pada awal 1950, Presiden Soekarno mendorong terciptanya gaya baru batik, yaitu Batik Indonesia.
Batik Indonesia adalah sebuah simbiosis antara berbagai gaya batik, terutama dari pemerintah Yogyakarta dan Surakarta dan pantai utara jawa yang masih digunakan soga cokelat sebagai warna dasar.
Batik Indonesia dikembangkan menggunakan warna-warna cerah. Kemudian beberapa desain baru muncul, seperti cendramasih, sruni, sandang pangan, udang.
Untuk sistem pengolahannya masih tradisional. Tapi batik Indonesia juga disebut batik modern.
Batik saudagar
Batik saudagar muncul pada akhir abad ke-19 di Kerajaan Surakarta dan Yogyakarta. Batik tersebut diproduksi olah saudagar batik.
Ciri batik saudagar mudah dikenali lewat ornamen klasik yang dimodifikasi sesuai selera.
Baca juga: Antam Luncurkan Produk Emas Bezel Motif Batik, Minat?
Beberapa kreasi populer adalah gaya tambal sulam, Parang dengan penyisipan motif siput - seperti, Lereng diisi dengan spiral halus tambahan yang disebut ukel dan Semen yang menunjukkan kualitas tinggi pengerjaan.
Batik pesisir utara Jawa
Desain khas dari Pesisir batik adalah dari kota-kota pesisir utara Jawa, termasuk Pekalongan dan Cirebon.
Desain tersebut menunjukkan pengaruh China melalui penggunaan warna-warna cerah, bunga dan motif awan.