Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Batik: Sejarah dan Ragam Batik

Kompas.com - 02/02/2020, 20:00 WIB
Ari Welianto

Penulis

KOMPAS.com - Batik adalan kain yang dilukis dengan cairan lilin malam menggunakan alat bernama cantik hingga membentuk lukisan-lukisan bernilai tinggi.

Batik sudah ada sejak zaman kerajaan dan terus berkembang hingga sekarang. Awalnya batik dikerjakan hanya terbatas dalam keraton untuk pakaian raja dan keluarga serta para pengikutnya.

Kemudian banyak pengikut raja yang tinggal diluar keraton, maka kesenian batik ini dibawa oleh mereka keluar keraton. Batik menjadi warisan budaya dunia milik Indonesia setelah ditetapkan oleh Educational Scientific and Cultural Organisation (UNESCO) pada, 2 Oktober 2009.

UNESCO menilai batik sebagai identitas bangsa Indonesia dan menjadi bagian penting seseorang di Indonesia sejak lahir hingga meninggal. Pemerintah Indonesia pun menjadikan, 2 Oktober menjadi hari Batik Nasional dan selalu diperingati. 

Baca juga: Capai Rp 1 Miliar, Kostum Satria Dewa Gatotkaca Dihiasi Motif Batik

Sejarah dan perkembangan batik

Batik berasal dari kata "ambatik" yang artinya sebuah kain dengan banyak titik. Akhiran "tik" berati titik, tetes atau ujung yang dipakai untuk membuat sebuah titik.

Dikutip situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), batik juga berasal berasal dari bahasa jawa "tritik", kata batik berasal dari gabungan dua kata "amba" yang bermakna menulis, dan "titik" yang bermakna titik.

Batik secara historis berasal dari zaman nenak moyang yang dikenal sejak abad ke-17. Saat itu motif yang didominasi bentuk binatang dan tanaman.

Namun berkembang beralih pada motif menyerupai awan, relief candi.

Kerajinan batik di Indonesia dikenal sejak zaman kerajaan Majapahit. Arca Bhairawa contoh gaya seni Arca Majapahit yang dibuat di Sumatera pada abad ke-14.

Berkembangnya kesenian batik meluas di Indonesia setelah akhir abad ke-18 atau awal abad ke-19. Batik cap dikenal setelah usai perang dunia I atau 1920.

Baca juga: Biografi Samanhudi, Pahlawan dan Pedagang Batik

Corak batik

Karakteristik batik Indonesia adalah perubahan dalam gaya, motif dan warna. Jenis dan corak batik tradisional tergolong banyak.

Tapi corak dan variasinya sesuai filosofi dan budaya masing-masing daerah. Budaya bangsa Indonesia yang kaya mendorong lahirnya berbagai corak dan jenis batik tradisional dengan ciri kekhususannya sendiri.

Sepanjang sejarah Indonesia, perkembangan batik Indonesia dipengaruhi oleh para pedagang asing dan penjajah.

Batik Keraton dianggap sebagai dasar batik Jawa. Di mana kaya motif Hindu dan dipengaruhi oleh budaya Islam.

Batik Keraton mudah dikenali lewat kelompok Batik Kasunanan Surakarta, Kasultanan Yogyakarta, Batik Pura Mangkunegaran dan Batik Pura Pakualaman.

Era batik modern Indonesia puncak kreativitasnya terjadi pada 1890 hingga 1910. Kebebasan dari pemerintah Kolonial Belanda memperkenalkan desain baru untuk batik Indonesia.

Baca juga: Tren Batik Pewarna Alami di Cirebon, Tradisi Masa Lalu yang Selaras dengan Alam

Pada zaman tersebut telah muncul batik Belanda, batik China, atau batik Hokokai. Pada awal 1950, Presiden Soekarno mendorong terciptanya gaya baru batik, yaitu Batik Indonesia.

Batik Indonesia adalah sebuah simbiosis antara berbagai gaya batik, terutama dari pemerintah Yogyakarta dan Surakarta dan pantai utara jawa yang masih digunakan soga cokelat sebagai warna dasar.

Batik Indonesia dikembangkan menggunakan warna-warna cerah. Kemudian beberapa desain baru muncul, seperti cendramasih, sruni, sandang pangan, udang.

Untuk sistem pengolahannya masih tradisional. Tapi batik Indonesia juga disebut batik modern.

Batik saudagar

Batik saudagar muncul pada akhir abad ke-19 di Kerajaan Surakarta dan Yogyakarta. Batik tersebut diproduksi olah saudagar batik.

Ciri batik saudagar mudah dikenali lewat ornamen klasik yang dimodifikasi sesuai selera.

Baca juga: Antam Luncurkan Produk Emas Bezel Motif Batik, Minat?

Beberapa kreasi populer adalah gaya tambal sulam, Parang dengan penyisipan motif siput - seperti, Lereng diisi dengan spiral halus tambahan yang disebut ukel dan Semen yang menunjukkan kualitas tinggi pengerjaan.

Batik pesisir utara Jawa

Desain khas dari Pesisir batik adalah dari kota-kota pesisir utara Jawa, termasuk Pekalongan dan Cirebon.

Desain tersebut menunjukkan pengaruh China melalui penggunaan warna-warna cerah, bunga dan motif awan. 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

3 Wujud Kebudayaan beserta Contohnya

3 Wujud Kebudayaan beserta Contohnya

Skola
4 Struktur Pelindung Mata, Apa Saja Itu?

4 Struktur Pelindung Mata, Apa Saja Itu?

Skola
Macam-macam Gangguan Telinga dan Penyebabnya

Macam-macam Gangguan Telinga dan Penyebabnya

Skola
Sifat-sifat Kebudayaan beserta Contohnya

Sifat-sifat Kebudayaan beserta Contohnya

Skola
5 Cara Penerapan Ragam Hias pada Bahan Tekstil

5 Cara Penerapan Ragam Hias pada Bahan Tekstil

Skola
Mengenal 4 Jenis Seni Grafis

Mengenal 4 Jenis Seni Grafis

Skola
Mengenal 5 Tema dalam Seni Lukis

Mengenal 5 Tema dalam Seni Lukis

Skola
Faktor Risiko, Diagnosis, dan Pencegahan Kleptomania

Faktor Risiko, Diagnosis, dan Pencegahan Kleptomania

Skola
Pengertian, Gejala, Penyebab dari Kleptomania

Pengertian, Gejala, Penyebab dari Kleptomania

Skola
Pengertian dan Gejala Cairan Paru-paru atau Efusi Pleura

Pengertian dan Gejala Cairan Paru-paru atau Efusi Pleura

Skola
Model Komunikasi Newcomb: Asumsi dan Contohnya

Model Komunikasi Newcomb: Asumsi dan Contohnya

Skola
Apa yang Dimaksud dengan Anak Mandiri?

Apa yang Dimaksud dengan Anak Mandiri?

Skola
Bagaimana Cara Menghargai Pekerjaan Seseorang?

Bagaimana Cara Menghargai Pekerjaan Seseorang?

Skola
5 Manfaat Debat yang Harus Kamu Ketahui

5 Manfaat Debat yang Harus Kamu Ketahui

Skola
Mengenal 5 Bahaya Penyalahgunan Narkoba

Mengenal 5 Bahaya Penyalahgunan Narkoba

Skola
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com