Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kampanye Empat Hama, Blunder China Atasi Wabah Penyakit

Kompas.com - 02/02/2020, 11:00 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

Poster Kampanye Empat Hama di China pada 1958National Library of Medicine Poster Kampanye Empat Hama di China pada 1958
Awalnya berhasil...

Kampanye Empat Hama pun dimulai pada 1958. Rakyat China antusias berpartisipasi.

Poster dipajang di mana-mana. Anak kecil hingga lansia berlomba-lomba membunuh hewan.

Baca juga: Mengapa Burung Tidak Tersengat Listrik di Kabel Listrik?

Burung, menurut mereka saat itu, adalah hewan kapitalis. Anak sekolah diajarkan cara menembak burung gereja dengan senapan.

Sarang burung gereja dirusak. Telur-telur mereka dihancurkan. Para ibu-ibu memukulkan panci-panci sehingga burung gereja terbang terus, kelelahan, lalu mati.

Di Shanghai saja, diperkirakan ada 200.000 burung gereja yang mati di hari pertama Kampanye Empat Hama.

"Tidak ada prajurit yang boleh mundur, sampai pertarungan dimenangkan," tulis harian People's Daily.

Baca juga: Burung Beo, Bisa Menirukan Suara Manusia

Pertarungan memang berhasil dimenangkan. Totalnya, rakyat China berhasil mengalahkan 1,5 juta tikus, 11.000 ton nyamuk, 100.000 ton lalat, dan satu juta burung gereja.

Ternyata gereja membantu manusia

Setelah Kampanye Empat Hama berhasil, barulah masalah dimulai. Burung gereja yang awalnya dituduh mencuri pangan manusia, ternyata sebenarnya membantu manusia.

Burung gereja memang memakan benih dan biji-bijian. Namun selain itu, burung gereja juga memakan serangga, khususnya belalang.

Dengan habisnya burung gereja, belalang pun berkembang biak dengan mudahnya. Jumlahnya membeludak.

Baca juga: Fakta Unik Burung Hantu, Ternyata Jago Berenang

Jika burung gereja hanya memakan sedikit benih dan biji-bijian, belalang, dalam jumlah banyak, menghancurkan seluruh sawah dan ladang.

Ahli burung Tso-hsin Cheng sebenarnya sudah pernah berusaha memperingatkan bencana yang timbul dari kampanye membunuh burung gereja ini.

Namun pendapatnya baru didengar pada 1959. Mao pun mencoret burung gereja dari daftar empat hama dan menggantikannya dengan kutu kasur.

Namun semua sudah terlambat. sejuta burung gereja yang sudah mati tak bisa dikembalikan.

Diperparah oleh badai dan kesalahan sistem agrikultur, China pun mengalami kelaparan hebat hingga 1962.

Baca juga: Partai Komunis China Minta Anggotanya Rayakan Hari Ulang Tahun Politik, Apa Itu?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Mengenal Kelebihan dan Kekurangan Modus Pada Data Matematika

Mengenal Kelebihan dan Kekurangan Modus Pada Data Matematika

Skola
Direct and Indirect Speech dalam Bahasa Inggris

Direct and Indirect Speech dalam Bahasa Inggris

Skola
4 Unsur Pembentuk Kepribadian

4 Unsur Pembentuk Kepribadian

Skola
3 Jenis Wewenang Menurut Max Weber

3 Jenis Wewenang Menurut Max Weber

Skola
Perbedaan Stratifikasi Sosial dan Diferensiasi Sosial

Perbedaan Stratifikasi Sosial dan Diferensiasi Sosial

Skola
Mengenal Kelebihan dan Kekurangan Median atau Nilai Tengah

Mengenal Kelebihan dan Kekurangan Median atau Nilai Tengah

Skola
Mengenal Kelebihan dan Kekurangan Mean atau Rata-rata

Mengenal Kelebihan dan Kekurangan Mean atau Rata-rata

Skola
Komunikasi Verbal: Pengertian dan Contohnya

Komunikasi Verbal: Pengertian dan Contohnya

Skola
5 Perbedaan Utang dan Piutang dalam Akuntansi

5 Perbedaan Utang dan Piutang dalam Akuntansi

Skola
Definisi Konflik Sosial dan Contohnya

Definisi Konflik Sosial dan Contohnya

Skola
Kerangka Surat Lamaran Pekerjaan yang Tepat

Kerangka Surat Lamaran Pekerjaan yang Tepat

Skola
Serat Wulangreh Pupuh Durma

Serat Wulangreh Pupuh Durma

Skola
Kerajaan Islam di Sumatera yang Masih Berdiri

Kerajaan Islam di Sumatera yang Masih Berdiri

Skola
Patrape Nggawa Basa Jawa

Patrape Nggawa Basa Jawa

Skola
Langkah-langkah Memainkan Alat Musik Tradisional

Langkah-langkah Memainkan Alat Musik Tradisional

Skola
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com