Penyebabnya bisa karena stres, perubahan hormon yang terjadi sebelum atau selama menstruasi. Bisa juga karena mengkonsumsi makanan dan minuman tertentu, seperti alkohol.
2. Epilepsi
Dikutip situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemenduikbud), epilepsi adalah gangguan penghantar impuls listrik pada sel-sel saraf.
Penderita biasanya akan mengalami kejang dan mulut berbusa. Untuk penyebabnya adalah bisa karena tumor otak, obat bius, atau cacat bawaan dari orang tua.
Dilansir Encyclopaedia Britannica (2015), epilepsi merupakan gangguan neurologis kronis yang ditandai dengan tiba-tiba dan berulang-ulang serta kejang.
Baca juga: Twitter Blokir Gambar Gerak PNG, Lindungi Pengidap Epilepsi
Biasanya kejang berlangsung satu hingga dua menit. Kejang hasil dari aktivitas listrik yang tidak normal pada otak.
Itu dapat diikuti oleh kelemahan, kebingungan, dan tidak responsif.
Epilepsi merupakan penyakit yang relatif menyerang sekitar 40 juta hingga 50 juta orang di seluruh dunia.
Penyebab penyakit epilepsi karena kerusakan otak, trauma kepala, penyakit menular, stroke, tumor otak atau kelainan genetik.
3. Amnesia
Amnesia adalah hilang ingatan berupa trauma pada kepala (geger otak). Hilang ingatan dapat bersifat sementara atau permanen.
Hilang ingatan yang paling sering terjadi akibat kerusakan otak. Penyebabnya bisa dari trauma, pukulan, penyakit alzeimer, keracunan alkohol dan obat-obata atau infeksi.
Hilang ingatan bisa berlangsung selama berminggu-minggu, berbulan-bulan, atau bertahun-tahun. Bagi penderita hilang ingatan akan benar-benar memulai kehidupan yang sepenuhnya baru.
Baca juga: Beda Amnesia dan Kehilangan Memori Jangka Pendek
Ketika pulih biasanya dapat mengingat peristiwa yang terjadi sebelum awal. Tapi peristiwa periode fugue atau kelainan identitas dilupakan.
4. Alzheimer