Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cuaca dan Iklim: Persamaan serta Perbedaan

Kompas.com - 30/01/2020, 19:00 WIB
Serafica Gischa

Penulis

KOMPAS.com - Cuaca dan iklim merupakan gejala atau peristiwa yang cukup dekat di bumi. Masing-masing memiliki kesamaan dan perbedaan.

Dilansir dari buku Weather (2001) karya Sue Nicholson, cuaca adalah keadaan udara yang terjadi di suatu tempat dengan waktu yang sempit.

Sedangkan iklim adalah pola cuaca rata-rata yang terjadi untuk waktu yang relatif lebih lama dan mencakup wilayah yang luas.

Persamaan cuaca dan iklim

Cuaca dan iklim memiliki unsur yang sama, yaitu:

  • Sinar matahari

Matahari yang memancarkan sinar dan energi ke permukaan bumi, dalam bentuk radiasi.

Sebagai sumber utama panas bumi, jumlah radiasi matahari yang sampai ke bumi mencapai 47 persen. Sisanya berada dalam partikel udara, seperti debu, uap air, dan awan.

Setiap tempat di bumi memiliki intensitas penyinaran matahari yang berbeda-beda. Hal ini disebabkan adanya transparansi atmosfer, sudut datang sinar matahari, jarak bumi dan matahari, ketinggian tempat, jarak laut, dan pengaruh angin.

Baca juga: Mengapa Hujan Deras Selalu Diikuti Awan Mendung dan Petir?

  • Suhu udara

Suhu adalah panas atau dinginnya sebuah benda. Suhu udara atau temperatur adalah suhu panas atau dinginnya udara di suatu tempat serta waktu tertentu.

Pemanasan udara diperoleh melalui dua proses, yaitu:

  1. Pemanasan langsung, terdiri dari refleksi, difusi, dan absorpsi
  2. Pemanasan tidak langsung, terdiri dari konduksi, konveksi, dan difusi

Faktor yang memengaruhi suhu udara di antaranya tranparansi atmosfer, sdut datang sinar matahari, lama penyinaran, jarak Bumi dan Matahari, ketinggian tempat dan masih banyak lainnya.

  • Tekanan udara

Beratnya massa udara di atas suatu satuan wilayah disebut tekanan udara.

Jika suhu udara bisa diukur dengan termometer, tekanan udara dapat diukur dengan barometer. Tekanan udara dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:

  1. Tekanan udara vertikal
  2. Tekanan udara horizontal
  • Kelembaban udara

kelembaban udara adalah kandungan air yang ada di udara. Upa air yang dimaksud berasal dari evaporasi dan transpirasi.

Baca juga: Virus Corona Menyebar dari Udara, Kenapa Kita Perlu Cuci Tangan?

Alat untuk mengukur kelembaban udara menggunakan higrometer. Kelembaban udara terbagi menjadi dua, yaitu kelembaban multak dan nisbi (relatif).

Kelembaban udara bisa dihitung secara matematis sebagai berikut:

Kelembaban relatif = Kelembaban mutlak : nilai jenuh udara x 100 peren

  • Angin

Angin merupakan massa udara yang bergerak di atas permukaan bumi dari daerah yang tekanan udaranya tinggi (suhu rendah) ke daerah yang tekanan udaranya rendah (suhu tinggi).

Kecepatan angin dapat diukur dengan anemometer. Kecepatan angin dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu:

  1. Gradien barometrik, angka yang menunjukkan perbedaan tekanan udara di sekitar kita melalui dua garis isobar.
  2. Relief permukaan bumi
  3. Faktor tumbuhan
  4. Faktor jarak dari permukaan tanah

Baca juga: Mengenal Hujan Zenithal

Angin pun juga memiliki macam-macam jenis, yakni:

  1. Angin tetap, angin yang terjadi akibat adanya perbedaan tekanan udara yang ada di suatu tempat.
  2. Angin periodik, angin yang bergerak berganti arah setiap waktu tertentu. Ada yang berganti arah setiap siang dan malam, ada pula yang berganti setiap enam bulan sekali.
  3. Angin periodik harian, angin darat dan angin laut, serta angin gunung dan angin lembah.
  • Awan

Awan adalah kumpulan partikel atau titik air yang tampak di atmosfer.

Awan bisa diklasifikasikan berdasarkan ketinggian maupun pertumbuhan vertikalnya, yaitu:

  1. Angin Cirrus
  2. Angin Cirrocumulus
  3. Angin Cirrostratus
  4. Angin Altostratus
  5. Angin Altocumulus
  6. Angin Cumulonimbus
  7. Angin Stratocumulus
  8. Angin Stratus
  9. Angin Cumulus
  10. Angin Nimbostratus
  • Kabut

Kabut biasanya terdapat di dataran tinggi. Kabut adalah awan rendah yang ada di permukaan bumi. Kabut juga memiliki beberapa klasifikasi, yaitu:

  1. Kabut sawah
  2. Kabut adveksi
  3. Kabut industri
  4. Kabut pendingin
  • Curah hujan

Curah hujan merupakan jatuhnya berbagai bentukan air dari massa udara yang tebal. Serta mengalami kondensasi ke permukaan bumi.

Baca juga: Proses Terjadinya Hujan

Bentuk air yang jatuh ke permukaan bumi bisa berbentuk titik air, salju, atau es. Hujan dibedakan sesuai dengan intensitasnya, di antaranya:

  1. Hujan halus, titik airnya halus
  2. Hujan gerimis, titik airnya halus namun berjumlah banyak
  3. Hujan, titik airnya sebesar 0,3-3 milimeter dan jatuh dengan kecepatan tiga meter per detik.
  4. Hujan lebat, turunnya amat kuat, biasanya hanya sebentar dan jatuh dari awan cumulonimbus. Bentuknya bisa berupa hujan salju, hujan es, atau hujan air.

Tipe hujan bersadarkan kejadiannya, yaitu:

  • Hujan zenithal

Terjadi oleh arus konveksi yang menyebabkan uap air di ekuator naik secara vertikal.

  • Hujan orografis

Terjadi karena naiknya udara yang mengandung uap air di lereng pegunungan.

  • Hujan siklon

Terjadi karena udara naik keatas disertai angin berputar-putar (cyclon) dan menjadi dingin.

  • Hujan frontal

Terjadi apabila udara panas yang mengandung uap air naik ke atas udara dingin.

Baca juga: Bagaimana Petir Terjadi?

Perbedaan cuaca dan iklim

Cuaca dan iklim memiliki perbedaan yang mendasar, yaitu:

  • Cakupan wilayah dan pengamatan tentang cuaca lebih sempit dan terbatas, sedangkan cakupan wilayah dan pengamatan iklim lebih luas.
  • Waktu pengamatan terhadap cuaca di suatu daerah dapat dilakukan selama 24 jam, sedangkan untuk iklim dilakukan selama 11-30 tahun.
  • Cuaca memiliki sifat yang cepat berubah dan tidak stabil, sedangkan iklim memiliki sifat yang stabil dan sulit berubah.
  • Prediksi mengenai cuaca mudah dilakukan, sedangkan prakiraan iklim sulit dilakukan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Pengertian, Gejala, Penyebab dari Kleptomania

Pengertian, Gejala, Penyebab dari Kleptomania

Skola
Pengertian dan Gejala Cairan Paru-paru atau Efusi Pleura

Pengertian dan Gejala Cairan Paru-paru atau Efusi Pleura

Skola
Model Komunikasi Newcomb: Asumsi dan Contohnya

Model Komunikasi Newcomb: Asumsi dan Contohnya

Skola
Apa yang Dimaksud dengan Anak Mandiri?

Apa yang Dimaksud dengan Anak Mandiri?

Skola
Bagaimana Cara Menghargai Pekerjaan Seseorang?

Bagaimana Cara Menghargai Pekerjaan Seseorang?

Skola
5 Manfaat Debat yang Harus Kamu Ketahui

5 Manfaat Debat yang Harus Kamu Ketahui

Skola
Mengenal 5 Bahaya Penyalahgunan Narkoba

Mengenal 5 Bahaya Penyalahgunan Narkoba

Skola
Isi Serat Wulangreh Pupuh Dhandhanggula

Isi Serat Wulangreh Pupuh Dhandhanggula

Skola
30 Contoh Penggunaan Gerund dalam Kalimat Bahasa Inggris

30 Contoh Penggunaan Gerund dalam Kalimat Bahasa Inggris

Skola
Makna Serat Wulangreh Pupuh Pangkur

Makna Serat Wulangreh Pupuh Pangkur

Skola
Jenis-jenis Kelompok Sosial Tidak Teratur

Jenis-jenis Kelompok Sosial Tidak Teratur

Skola
Serat Wulangreh Pupuh Megatruh

Serat Wulangreh Pupuh Megatruh

Skola
Pengertian Paguyuban beserta Jenis dan Contohnya

Pengertian Paguyuban beserta Jenis dan Contohnya

Skola
Fakta dari Serat Wulangreh

Fakta dari Serat Wulangreh

Skola
4 Faktor Pendorong Interaksi Sosial

4 Faktor Pendorong Interaksi Sosial

Skola
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com