KOMPAS.com - Cuaca dan iklim merupakan gejala atau peristiwa yang cukup dekat di bumi. Masing-masing memiliki kesamaan dan perbedaan.
Dilansir dari buku Weather (2001) karya Sue Nicholson, cuaca adalah keadaan udara yang terjadi di suatu tempat dengan waktu yang sempit.
Sedangkan iklim adalah pola cuaca rata-rata yang terjadi untuk waktu yang relatif lebih lama dan mencakup wilayah yang luas.
Cuaca dan iklim memiliki unsur yang sama, yaitu:
Matahari yang memancarkan sinar dan energi ke permukaan bumi, dalam bentuk radiasi.
Sebagai sumber utama panas bumi, jumlah radiasi matahari yang sampai ke bumi mencapai 47 persen. Sisanya berada dalam partikel udara, seperti debu, uap air, dan awan.
Setiap tempat di bumi memiliki intensitas penyinaran matahari yang berbeda-beda. Hal ini disebabkan adanya transparansi atmosfer, sudut datang sinar matahari, jarak bumi dan matahari, ketinggian tempat, jarak laut, dan pengaruh angin.
Baca juga: Mengapa Hujan Deras Selalu Diikuti Awan Mendung dan Petir?
Suhu adalah panas atau dinginnya sebuah benda. Suhu udara atau temperatur adalah suhu panas atau dinginnya udara di suatu tempat serta waktu tertentu.
Pemanasan udara diperoleh melalui dua proses, yaitu:
Faktor yang memengaruhi suhu udara di antaranya tranparansi atmosfer, sdut datang sinar matahari, lama penyinaran, jarak Bumi dan Matahari, ketinggian tempat dan masih banyak lainnya.
Beratnya massa udara di atas suatu satuan wilayah disebut tekanan udara.
Jika suhu udara bisa diukur dengan termometer, tekanan udara dapat diukur dengan barometer. Tekanan udara dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:
kelembaban udara adalah kandungan air yang ada di udara. Upa air yang dimaksud berasal dari evaporasi dan transpirasi.
Baca juga: Virus Corona Menyebar dari Udara, Kenapa Kita Perlu Cuci Tangan?
Alat untuk mengukur kelembaban udara menggunakan higrometer. Kelembaban udara terbagi menjadi dua, yaitu kelembaban multak dan nisbi (relatif).
Kelembaban udara bisa dihitung secara matematis sebagai berikut:
Kelembaban relatif = Kelembaban mutlak : nilai jenuh udara x 100 peren
Angin merupakan massa udara yang bergerak di atas permukaan bumi dari daerah yang tekanan udaranya tinggi (suhu rendah) ke daerah yang tekanan udaranya rendah (suhu tinggi).
Kecepatan angin dapat diukur dengan anemometer. Kecepatan angin dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu:
Baca juga: Mengenal Hujan Zenithal
Angin pun juga memiliki macam-macam jenis, yakni:
Awan adalah kumpulan partikel atau titik air yang tampak di atmosfer.
Awan bisa diklasifikasikan berdasarkan ketinggian maupun pertumbuhan vertikalnya, yaitu:
Kabut biasanya terdapat di dataran tinggi. Kabut adalah awan rendah yang ada di permukaan bumi. Kabut juga memiliki beberapa klasifikasi, yaitu:
Curah hujan merupakan jatuhnya berbagai bentukan air dari massa udara yang tebal. Serta mengalami kondensasi ke permukaan bumi.
Baca juga: Proses Terjadinya Hujan
Bentuk air yang jatuh ke permukaan bumi bisa berbentuk titik air, salju, atau es. Hujan dibedakan sesuai dengan intensitasnya, di antaranya:
Tipe hujan bersadarkan kejadiannya, yaitu:
Terjadi oleh arus konveksi yang menyebabkan uap air di ekuator naik secara vertikal.
Terjadi karena naiknya udara yang mengandung uap air di lereng pegunungan.
Terjadi karena udara naik keatas disertai angin berputar-putar (cyclon) dan menjadi dingin.
Terjadi apabila udara panas yang mengandung uap air naik ke atas udara dingin.
Baca juga: Bagaimana Petir Terjadi?
Cuaca dan iklim memiliki perbedaan yang mendasar, yaitu: