Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dialek: Pengertian, Asal-Usul, dan Ragamnya

Kompas.com - 29/01/2020, 08:00 WIB
Serafica Gischa

Penulis

KOMPAS.com - Dialek merupakan substandar atau standar dasar dari sebuah bahasa. Dialek sendiri sering dihubungkan dengan seseorang atau kelompok.

Namun dialek juga sering dihubungkan dengan bahasa, terutama bahasa tutur dalam daerah.

Dalam buku Antropologi: Mengungkap Keragaman Budaya (2007) karya Tedi Sutardi, secara etimologi, istilah dialek berasal dari kata dialektis dalam bahasa Yunani.

Dalam bahasa Indonesia adalah logat. Kata serapan logat pun bersumber dari bahasa Arab, yaitu lughah yang artinya denotasi bahasa.

Dialek adalah logat bahasa, perlambangan dan pengkhususan dari bahasa induk. Selain itu, dialek merupakan sistem kebahasaan yang digunakan oleh suatu masyarakat untuk membedakan dari masyarakat lain.

Berikut batasan-batasan wilayah dialek, yaitu:

  • Enquete dalam proses menghimpun data tertulis yang bersifat umum.
  • Rekaman informan-informan yang berfungsi sebagai data lisan yang bersifat khusus.
  • Metode perbandingan pada kosakata sebagai interdisiplin dengan linguistik sejarah dan perbandingan.

Baca juga: Bahasa dan Dialek: Arti, Macam, dan Sejarahnya

Sementara ciri-ciri dari dialek adalah:

  • Merupakan seperangkat bentuk ujaran setempat yang berbeda-beda, yang memiliki ciri umum dan masing-masing lebih mirip sesamanya dibandingkan dengan bentuk ujaran lain dari bahasa yang sama.
  • Dialek tidak harus mengambil semua bentuk ujaran dari sebuah bahasa.

Pada perkembagannya, kemudian salah satu dialek yang kedudukannya sedikit lebih tinggi, bisa diterima sebagai bahasa baku oleh seluruh wilayah.

Asal-usul singkat dialek

Dilansir dari situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Repbulik Indonesia, pertumbuhan dan perkembangan dialek ditentukan oleh faktor kebahasaan dan faktor luar bahasa.

Keadaan alam, memengaruhi ruang gerak penduduk, baik mempermudah penduduk berkomunikasi dengan dunia luar maupun sekitar.

Kemudian adanya jembatan terjadinya pertukaran budaya. Hal tersebut menjadi salah satu sarana pertukaran bahasa.

Terjadinya ragam dialek adanya hubungan dan keunggulan bahasa yang terbawa ketika terjadinya perpindahan penduduk, penyerbuan atau penjajahan.

Hal yang tidak boleh dilupakan ialah peranan dialek atau bahasa yang bertetangga di dalam proses terjadinya suatu dialek.

Baca juga: Siapa Penemu Bahasa Indonesia?

Dari dialek dan bahasa yang bertetangga itu, masuklah tafsir kosakata, struktur, dan cara pengucapan.

Kemudian ada di antara dialek yang diangkat menjadi bahasa baku. Maka peran bahasa baku tidak boleh dilupakan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

15 Contoh Kalimat Menggunakan Who, Whom, dan Whose

15 Contoh Kalimat Menggunakan Who, Whom, dan Whose

Skola
Jeneng Satriya lan Kasatriyane

Jeneng Satriya lan Kasatriyane

Skola
Komunitas Sosial: Pengertian, Jenis, dan Contohnya

Komunitas Sosial: Pengertian, Jenis, dan Contohnya

Skola
Tembung Tegese Sanalika Basa Jawa

Tembung Tegese Sanalika Basa Jawa

Skola
4 Unsur Stratifikasi Sosial

4 Unsur Stratifikasi Sosial

Skola
Arane Panggonan Bahasa Jawa

Arane Panggonan Bahasa Jawa

Skola
Bedanya Akulturasi dan Asimilasi

Bedanya Akulturasi dan Asimilasi

Skola
13 Patrape Linggih

13 Patrape Linggih

Skola
5 Dampak atau Akibat Berita Bohong

5 Dampak atau Akibat Berita Bohong

Skola
8 Ciri-ciri Berita Bohong atau Hoaks yang Perlu Diketahui

8 Ciri-ciri Berita Bohong atau Hoaks yang Perlu Diketahui

Skola
7 Jenis Berita Bohong atau Hoaks yang Perlu Diketahui

7 Jenis Berita Bohong atau Hoaks yang Perlu Diketahui

Skola
Pengertian dan Cara Mengantisipasi Berita Hoaks

Pengertian dan Cara Mengantisipasi Berita Hoaks

Skola
Mengapa Meteor yang Jatuh ke Bumi Tampak Berpijar?

Mengapa Meteor yang Jatuh ke Bumi Tampak Berpijar?

Skola
Metode Komunikasi: Pengertian dan Contohnya

Metode Komunikasi: Pengertian dan Contohnya

Skola
Mengapa Pelaku Usaha Harus Tahu Pesaingnya?

Mengapa Pelaku Usaha Harus Tahu Pesaingnya?

Skola
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com