Kembali ke orang tua saat Imlek berarti ada masalah pernikahan. Juga dapat membawa nasib buruk bagi seluruh keluarga.
Pasangan tersebut bisa mengunjungi keluarga istri pada hari ke-2 dengan membawa anak-anak, serta hadiah sederhana.
Kebiasaan ini menunjukkan sikap pengertian. Sehingga setiap orang berkesempatan merayakan Imlek tanpa khawatir.
Menagih utang dipercaya akan membawa nasib buruk pada kedua belak pihak. Tetapi setelah hari ke-5 diperbolehkan.
Meminjam uang saat Tahun Baru Cina juga tabu. Apalagi pinjam uang bisa dilakukan sepanjang tahun.
Kecuali ada keadaan khusus, hindari menangis. Tetapi jika seorang anak menangis, jangan ditegur. Semua masalah harus diselesaikan secara damai.
Di masa lalu, tetangga akan datang untuk berdamai bila terjadi berdebatan. Tindakan ini untuk memastikan jalan yang mulus di tahun baru.
Baca juga: Jenis Tarian Barongsai
Cobalah tidak minum obat selama Tahun Baru Cina untuk menghindari sakit sepanjang tahun. Kecuali jika sakit kronis atau terserang penyakit serius mendadak, utamakan kesehatan.
Beberapa pantangan terkait larangan ini adalah jangan mengunjungi dokter, jangan melakukan atau menjalani operasi, dan jangan terluka.
Biarkan seseorang bangun dari tempat tidur terlebih dahulu. Ucapan selamat saat orang masih di tempat tidur, dipercaya membuat orang itu terbaring di tempat tidur sepanjang tahun.
Kamu juga tidak boleh menyuruh seseorang bangun, karena dipercaya membuat orang itu terburu-buru dan diperintah sepanjang tahun.
Ada beberapa hadiah yang dilarang, tergantung kepercayaan suatu daerah.
Jam dinilai hadiah yang terburuk. Hadiah jam (song zhong) adalah homofon untuk memberikan penghormatan terakhir.
Buah pir yang terbelah (fen li) juga dinilai hadiah yang buruk karena merupakan homofon dari perpisahan.
Di beberapa daerah ada hadiah tabu tersendiri. Misal, apel dalam bahasa Mandarin ping guo, tapi disebut bing guo dalam bahasa Shanghai yang terdengar seperti meninggal karena sakit.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.