KOMPAS.com - Makhluk hidup yang ada di bumi akan mengalami perubahan sosial budaya secara lambat dan berubah secara berlahan-lahan. Itu disebut sebagai evolusi.
Biasanya hal-hal perubahan yang terjadi berlangsung sejarah bertahan tanpa disadari dan di rencanakan terlebih dahulu.
Evolusi merupakan cabang biologi yang memperlajari sejarah asal usul makhluk hidup serta keterkaitan genetik antara makhluk hidup satu dengan yang lain.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), evolusi adalah perubahan (pertumbuhan dan perkembangan) secara berangsur-angsur dan perlahan-lahan atau sedikit demi sedikit.
Baca juga: Evolusi Bola Lampu
Secara harfiah dapat diartikan sebagai perubahan perlahan-lahan.
Pada situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), evolusi biologi adalah perubahan atau perkembangan makhluk hidup secara bertahap dalam jangka lama dari bentuk sederhana menuju bentuk yang lebih kompleks.
Dilansir Encyclopaedia Britannica (2015), evolusi merupakan teori dalam biologi yang mendalihkan bahwa berbagai jenis tanaman, hewan, dan makhluk hidup lainnya di Bumi berasal dari jenis-jenis yang sudah ada sebelumnya.
Ada perbedaan yang dapat dibedakan dan disebabkan oleh modifikasi pada generasi-generasi berikutnya.
Secara garis besar ada beberapa kategori evolusi, yakni:
Baca juga: Museum Purbakala Sangiran, Tempat Belajar Evolusi Manusia
Istilah evolusi sudah ada cukup lama. Bahkan beberapa tokoh-tokoh menyampaikan masalah teori evolusi.
Para filsuf Yunani klasik percaya adanya evolusi kehidupan. Plato (427-247 SM) percaya pada dua dunia, yaitu dunia yang ideal dan abadi serta dunia maya yang tidak sempurna.
Kedua dunia tersebut dapat dipahami dengan menggunakan alat indera manusia. Menurutnya evolusi akan mengubah dunia yang organismenya sudah ideal dan teradaptasi sempurna dengan lingkungannya.
Aristoteles (384–322 SM) menganut teori skala alami (scalae naturae). Skala alami tersebut membahas bahwa semua bentuk kehidupan disusun menurut suatu skala atau tangga yang kompleksitasnya meningkat kearah atas.
Pada setiap bentuk kehidupan mempunyai suatu tangga dengan anak tangganya yang masing-masing berada pada tingkatan berbeda.
Pandangan Aristoteles soal hidup ini berlaku selama 2000 tahun. Spesies diyakini telah permanen, sempurna, dan tidak berkembang lagi.
Baca juga: Menurut Sejarawan, Teori Evolusi Darwin Lahir dari Indonesia