Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kedatangan Jepang di Indonesia, Mengapa Disambut Gembira?

Kompas.com - 11/01/2020, 08:00 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

Di Kalimantan dan Sumatra, Jepang menguasai ladang minyak. Jepang kemudian mulai bergerak ke Jawa yang menjadi pusat kekuasaan Pemerintah Hindia Belanda.

Pada 1 Maret 1942, tentara ke-16 Jepang mendarat di Teluk Banten, Eretan Wetan di Jawa Barat, dan Kragan di Jawa Tengah.

Pada 5 Maret 1942, Jepang berhasil merebut Batavia dari Hindia Belanda. Gubernur Jenderal Hindia Belanda, komandan dan pasukannya yang terpukul mundur ke Lembang, Jawa Barat, akhirnya dikuasai juga oleh Jepang.

Baca juga: Mengenal Tiga Tokoh Pengibar Bendera Pertama

Pasukan Belanda yang kalah, bersedia menyerahkan Bandung dan daerah-daerah sekitarnya. Namun Letnan Jenderal Hitoshi Imamura yang memimpin invasi, meminta penyerahan total atas semua pasukan di Jawa dan bagian Indonesia lainnya.

Jika Belanda menolak, Jepang akan mengebom Bandung dari udara. Belanda akhirnya memenuhi tuntutan Jepang.

Pada 8 Maret 1942, Gubernur Jenderal Tjarda Starkenborgh Stachouwer dan Panglima Tentara Hindia Belanda Ter Poorten menemui Letnan Jenderal Imamura di Kalijati, Subang, Jawa Barat untuk berunding.

Hasilnya adalah penyerahan Angkatan Perang Hindia Belanda kepada Jepang. Peralihan kekuasaan ini ditandai dengan ditandatanganinya Perjanjian Kalijati antara Jenderal Ter Poorten dengan Letnan Jenderal Hitoshi Imamura.

Baca juga: Biografi Tokoh Dunia: Hirohito, Kaisar Terlama di Jepang

Mengapa kedatangan Jepang disambut gembira?

Kedatangan Jepang ke Indonesia disambut dengan gembira rakyat Indonesia. Dikutip dari Di Bawah Matahari Terbit (2016), kedatangan Jepang disambut baik karena Jepang dianggap telah membebaskan Indonesia dari belenggu Pemerintah Hindia Belanda.

Jepang berusaha menampilkan kebenciannya terhadap bangsa kulit putih dengan menyiksa tawanan Belanda di depan umum.

Sebaliknya, Jepang membebaskan rakyat pribumi yang jadi tawanan politik Belanda

Penulis Pramoedya Ananta Toer yang menyaksikan kedatangan pasukan Jepang di Blora, Jawa Tengah pada 1942 menulis, "dengan kedatangan pasukan Jepang, hampir setiap orang di kota memiliki harapan yang tinggi terhadap mereka, kecuali di kalangan orang-orang yang mengabdi kepada Belanda."

Di sepanjang jalan, pasukan Jepang disambut dengan sorak sorai "Banzai, banzai!" serta "Hidup Nippon, hidup Nippon!".

Baca juga: Sejarah BPUPKI dan Perjalanannya

Sebelum bala tentara Jepang mendarat di Indonesia, selama beberapa bulan radio Tokyo telah mendengung-dengungkan propaganda bahwa mereka akan membebaskan rakyat Indonesia dari belenggu penjajahan Belanda.

Di awal kedatangannya pun, Jepang memutarkan lagu Indonesia Raya setiap hari lewat radio. Bendera Merah Putih juga dikibarkan oleh Jepang di samping bendera Jepang.

Jepang mengenalkan diri sebagai "saudara tua" bangsa Indonesia karena sama-sama dari benua Asia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Ciri-ciri Hubungan Sosial Individu dan Kelompok

Ciri-ciri Hubungan Sosial Individu dan Kelompok

Skola
Identitas Individu dan Kelompok

Identitas Individu dan Kelompok

Skola
Fungsi Manajemen dalam Kegiatan Sekolah

Fungsi Manajemen dalam Kegiatan Sekolah

Skola
Konsep Manajemen: Unsur dan Tingkatan

Konsep Manajemen: Unsur dan Tingkatan

Skola
30 Contoh Kalimat Asking, Giving, and Refusing Permission

30 Contoh Kalimat Asking, Giving, and Refusing Permission

Skola
Koperasi: Ciri, Prinsip, dan Peran

Koperasi: Ciri, Prinsip, dan Peran

Skola
Proses Pembaruan Kebudayaan dan Faktornya

Proses Pembaruan Kebudayaan dan Faktornya

Skola
Tahap Pendirian Koperasi Sekolah

Tahap Pendirian Koperasi Sekolah

Skola
Mengenal Sistem Panca Indera Manusia dan Fungsinya

Mengenal Sistem Panca Indera Manusia dan Fungsinya

Skola
Otoritas Jasa Keuangan

Otoritas Jasa Keuangan

Skola
4 Faktor Penghambat Mobilitas Sosial

4 Faktor Penghambat Mobilitas Sosial

Skola
Mengenal 6 Jenis Gaya beserta Contohnya

Mengenal 6 Jenis Gaya beserta Contohnya

Skola
Mengapa Astronot Melayang-layang di Luar Angkasa?

Mengapa Astronot Melayang-layang di Luar Angkasa?

Skola
2 Cara Memperbesar Gaya Gesek Pada Suatu Benda

2 Cara Memperbesar Gaya Gesek Pada Suatu Benda

Skola
Mengapa Aluminium dan Tembaga Tidak Dapat Dibuat Menjadi Magnet?

Mengapa Aluminium dan Tembaga Tidak Dapat Dibuat Menjadi Magnet?

Skola
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com