KOMPAS.com - Masa pubertas sering disebut sebagai akil balik, yang biasa terjadi pada anak-anak.
Namun waktu pubertas antara satu anak dengan yang lainnya berbeda-beda. Ada yang lebih cepat, ada pula yang lambat.
Diambil dari buku Pengantar Psikologi untuk Kebidanan (2010) karya Herri Zan Pieter, kata pubertas berasal dari kata latin, pubes yang memiliki arti usia menuju kedewasaan.
Masa pubertas juga bisa diartikan sebagai periode di mana anak laki-laki atau perempuan yang sedang tumbuh menjalani proses pematangan seksual.
Masa pubertas adalah periode yang unik dan khusus, ditandai dengan perubahan-perubahan pada perkembangan tertentu yang tidak terjadi pada periode sebelumnya dalam rentang kehidupan manusia.
Baca juga: Paparan Bahan Kimia Make Up Bikin Anak Perempuan Pubertas Dini
Masa pubertas memiliki beberapa proses atau karakteristik, yaitu:
1. Periode yang tumpang tindih
Karakteristik masa pubertas yang pertama adalah pubertas sebagai periode yang tumpang tindih. Hal ini dikarenakan terjadi tumpang tindih antara tahun akhir anak-anak dengan awal masa remaja.
Selama masa pubertas, anak mulai matang secara seksual anak dan lebih dikenal sebagai remaja muda.
2. Periode singkat
Karakteristik kedua adalah periode yang singkat, karena hanya berlangsung selama 2-4 tahun.
Selama periode tersebut banyak terjadi perubahan dan berlangsung sangat cepat.
Meski begitu, ternyata bagi sebagian anak remaja masih memerlukan waktu sekitar 3-4 tahun untuk menyelesaikan masa peralihan menjadi orang dewasa.
Hal ini kemudian dianggap sebagai pubertas yang lambat matang. Berdasarkan hasil penelitian, bahwa anak pubertas perempuan lebih cepat matang dibandingkan anak laki-lai.
3. Pertumbuhan dan perubahan yang cepat
Karakteristik ketiga ini pubertas dianggap sebagai masa pertumbuhan dan perubahan yang cepat.
Hal ini karena masa pubertas merupakan salah satu dari dua periode rentang kehidupan manusia yang mengalami pertumbuhan sangat pesat, terutama pada pertumbuhan fisik.
Ciri khas dari masa pubertas adalah banyaknya perubahan bentuk penampilan tubuh, penampilan diri, kepemilikan, sikap, maupun minat seks.
Baca juga: Bekal Bagi Orangtua Menghadapi Anak Puber
Dampak buruk dari perubahan yang begitu pesat menyebabkan timbulnya sikap keraguan, perasaan tidak mampu, dan merasa tidak aman.