Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiga Tokoh Pengibar Bendera Pertama

Kompas.com - 28/12/2019, 20:00 WIB
Ari Welianto,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tidak banyak yang tahu siapa itu Latief Hendraningrat, Suhud, dan SK Trimurti.

Ketiga sosok tersebut mempunyai peran penting saat pengibaran Bendera Sang Merah Putih pada Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia 17 Agustus 1945.

Mereka adalah yang bertugas sebagai petugas pengibar bendera. Tahukah kamu siapa mereka?

Dilansir Kompas.com (15/8/2018),

1. Latief Hendraningrat

Raden Mas Abdul Latief Hendraningrat adalah prajurit Pembela Tanah Air (PETA) yang lahir pada 15 Februari 1911.

Baca juga: Setelah Menelusuri, Djarot Pastikan Ilyas Karim Bukan Pengibar Bendera Pertama

Pada masa pendudukan Jepang, pria kelahiran Jakarta itu aktif dalam pelatihan militer yang didirikan oleh Jepang.

Ketika itu, Jepang mendirikan PETA dan Latief bergabung di dalamnya. Prestasi saat ia di pelatihan militer sangat membanggakan. Ia pernah dipercaya menjabat Komandan Kompi yang berpangkat Sudanco.

Itu adalah pangkat di bawah pangkat tertinggi pribumi, yaitu Daidanco atau Komandan Batalion.

Mendengar berita Jepang kalah dari sekutu, menjadi momentum para pemuda waktu itu untuk mempersiapkan kemerdekaan Bangsa Indonesia.

Para pemuda membawa Soekarno-Hatta ke Rengasdeklok dan mendesak untuk memproklamasikan kemerdekaan.

Upaya itu berhasil dan akhirnya pembacaan proklamasi kemerdekaan dilakukan di Jalan Pegangsaan Timur 56 pada 17 Agustus 1945.

Baca juga: Kisah Penjaja Ikan Keliling yang Jadi Pengibar Bendera di Istana Negara

Pada peristriwa bersejarah itu, Latief yang waktu berusia 34 tahun dipercaya untuk mengamankan lokasi sebelum pengibaran di mulai.

Dia menempatkan prajuritnya di sekitar Pegangsaan dan mengamankan jalannya acara itu.

Setelah usai pembacaan proklamasi dilakukan pengibaran bendera merah putih.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com