KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) mencatat defisit transaksi berjalan pada triwulan III 2019 sebesar 7,7 miliar dollar AS atau turun 2,7 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).
Lebih rendah dibandingkan defisit pada triwulan sebelumnya yang mencapai 8,2 miliar dollar AS atau 2,9 persen dari PDB.
Sebenarnya apa pengertian defisit anggaran?
Diambil dari buku Kebijaksanaan Fiskal dan Moneter (1993) karya Umar Basalim, secara umum defisit adalah situasi pengeluaran lebih besar dibandingkan pemasukan dalam hal keuangan. Baik dalam lingkup suatu organisasi maupun negara.
Defisit juga bisas diartikan kekurangan keuangan dalam kas sebagai akibat pengeluaran yang lebih besar daripada penghasilan.
Baca juga: Penyerapan Anggaran Masih 74 Persen, Anies Sebut karena Pemasukan Turun
Keadaan defisit suatu negara bisa ditutupi dengan memaksimalkan berbagai sumber keuangan negara, baik dari dalam maupun luar negeri.
Beberapa faktor dapat memengaruhi keadaan keuangan suatu negara, diantaranya:
Rendahnya daya beli masyarakat terhadap produk maupun jasa untuk kebutuhan sehari-hari bisa memicu terjadinya defisit anggaran.
Misalnya pembelian sembako, BBM, transportasi, dan listrik yang tidak begitu banyak pemasukan.
Keadaan ini membuat pemerintah harus memberikan subsidi terhadap berbagai kebutuhan agar masyarakat berpenghasilan rendah dapat membeli kebutuhan tersebut.
Indonesia termasuk negara yang melakukan pinjaman uang ke luar negeri. Setiap kali ada perubahan nilai mata uang asing, terutama dolar AS, maka Indonesia terkena imbasnya.
Pinjaman luar negeri dihitung dengan valutas asing. Sedangkan pembayaran utangnya dihitung dengan rupiah.
Baca juga: APBN Jelang Tutup Tahun: Defisit Bengkak, Penerimaan Loyo
Jika ada depresiasi mata uang rupiah, maka utang Indonesia semakin besar.
Sebuah negara berkembang sering melakukan investasi besar dala hal pembangunan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Pembangunan memang dapat mempercepat tumbuhnya perekonomian. Namun jika tidak sebanding hasilnya pengeluaran tetap besar daripada pemasukan.