KOMPAS.com - Kebudayaan dalam suatu masyarakat terdiri atas tujuh unsur yang saling berkaitan.
Ahli antropologi Clyde Kay Maben Kluckhohn menyimpulkan adanya unsur-unsur besar dalam kebudayaan yang disebut unsur kultural universal (universal categories of cultures).
Unsur-unsur tersebut dianggap universal karena dapat ditemukan di dalam kebudayaan semua bangsa yang tersebar di dunia.
Clyde Kay Maben Kluckhohn dalam Universal Categories of Culture (1953) membagi sistem kebudayaan menjadi tujuh unsur kebudayaan universal atau kultural universal.
Baca juga: Tak Cuma Sunda, Ada 3 Kekuatan Budaya di Jawa Barat...
Ketujuh unsur budaya universal tersebut meliputi:
Berikut penjelasan tujuh unsur kebudayaan yang bersifat universal:
Baca juga: UNESCO Tetapkan Pencak Silat sebagai Warisan Budaya Tak Benda
Menurut Ensiklopedi Nasional Indoensia, bahasa adalah suatu sistem tanda bunyi yang secara sukarela dipergunakan oleh anggota kelompok sosial untuk bekerjasama, berkomunikasi dan mengidentifikasikan diri.
Dikutip dari Antropologi: Mengungkap Keragaman Budaya, menurut ilmu antropologi, bahasa adalah sistem perlambangan manusia baik lisan maupun tertulis untuk berkomunikasi satu sama lain.
Tanpa bahasa, baik lisan, tertulis maupun bahasa isyarat, manusia akan mengalami kesulitan dalam berkomunikasi.
Baca juga: Masuk Daftar Warisan Budaya Tak Benda, Ini Sejarah Pencak Silat
Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui manusia tentang benda, sifat, keadaan dan harapan-harapan.
Sistem pengetahuan meliputi ruang pengetahuan tentang alam sekitar, flora dan fauna, waktu, ruang dan bilangan, sifat-sifat dan tingkah laku sesama manusia, hingga tubuh manusia.
Sistem kemasyarakatan ada dengan tujuan memudahkan dan mencapai tujuan masyarakat itu sendiri. Oleh karena itu terdapat pembagian-pembagian tertentu pada masyarakat tersebut.
Sistem kemasyarakatan adalah sistem yang muncul atas kesadaran manusia bahwa mereka memiliki kekurangan sehingga membutuhkan bantuan dair manusia lainnya.
Sistem ini dibutuhkan manusia karena manusia punya kecenderungan untuk berkelompok.
Sehingga manusia membentuk keluarga dan kelompok sosial lainnya yang lebih besar.