Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kata Serapan: Pengertian, Unsur, dan Sumbernya

KOMPAS.com - Bahasa serapan memudahkan kita untuk memahami isi bacaan biasanya diambil dari bahasa lain.

Sebuah kata bisa disebut sebagai kata serapan, jika memenuhi kaidah bahasanya.

Pengertian kata serapan

Kata serapan merupakan kata dari bahasa asing yang telah diterima pemakaiannya.

Menurut Chear, kata serapan adalah kata yang berasal dari bahasa daerah atau bahasa yang yang digunakan dalam bahasa Indonesia.

Dilansir dari buku Bahasa Indonesia Ceria (2021) karya Muhammad Khalidin dkk, penyerapan  bahasa terjadi karena adanya kontak beberapa penutur bahasa yang berbeda.

Penyerapan kata asing ini terjadi melalui audial yang artinya pendengaran, di mana orang Indonesia yang mendengar akan ikut menirukannya.

Bunyi bahasa asing yang keluar menyesuaikan lidah orang Indonesia, hingga terbentuklah kata serapan.

Jenis kata serapan

Berdasarkan prosesnya, unsur serapan dibagi menjadi tiga jenis, yakni:

  • Kata yang diserap utuh ke dalam bahasa Indonesia

Kata-kata ini tidak dirasakan lagi sebagai kata serapan. Contoh, iklan, perlu, hadir, waktu, sekolah, kabar, sirsak, botol, dan sebagainya.

  • Kata yang masih terdengar asing

Jenis kata serapan ini digunakan dalam konteks bahasa Indonesia, dan cara pengucapannya masih mengikuti pelafalan bahasa asing.

Misal, check in, door to door, shuttle cock, knock out, time out, dan lain-lain.

  • Kata-kata untuk kepentingan istilah

Ucapan dan ejaan disesuaikan dengan kaidah bahasa Indonesia. Perubahan ejaan digunakan seperlunya saja, sehingga masih bisa dibandingkan dengan bentuk aslinya.

Contoh, aku (accu), fase (phase), psikologi (psychology), komisi (commission), dan sebagainya.

Sumber kata serapan

Sumber kata serapan terbagi menjadi dua, yaitu:

  • Sumber internal

Pengayaan bahasa dapat terwujud melalui beberapa hal, seperti aktivasi kata-kata lama, penciptaan dan pembentukan kata baru, dan pengakroniman.

Contoh aktivasi kata lama, yakni kata baheula dalam bahasa Sunda, berarti zaman dahulu, dan kata baru, seperti zaman now yang diartikan sebagai zaman sekarang.

  • Sumber eksternal

Kata serapan berasal dari perluasan bahasa serumpun. Terjadi karena interaksi sosial dan tingkat intensitas komunikasi antarbahasa lain yang berbeda.

Bahasa Indonesia diduga berasal dari perluasan bahasa Arab yang relatif banyak sekitar 10 sampai 20 persen.

Referensi:

Simatupang, Rosmina, dkk. 2022. Analisis Serapan Dalam Bahasa Indonesia Pada Artikel. Jurnal Bahasa dan Sastra Indonesia.

https://www.kompas.com/skola/read/2023/03/27/100000769/kata-serapan--pengertian-unsur-dan-sumbernya

Terkini Lainnya

Direct and Indirect Speech dalam Bahasa Inggris

Direct and Indirect Speech dalam Bahasa Inggris

Skola
4 Unsur Pembentuk Kepribadian

4 Unsur Pembentuk Kepribadian

Skola
3 Jenis Wewenang Menurut Max Weber

3 Jenis Wewenang Menurut Max Weber

Skola
Perbedaan Stratifikasi Sosial dan Diferensiasi Sosial

Perbedaan Stratifikasi Sosial dan Diferensiasi Sosial

Skola
Mengenal Kelebihan dan Kekurangan Median atau Nilai Tengah

Mengenal Kelebihan dan Kekurangan Median atau Nilai Tengah

Skola
Mengenal Kelebihan dan Kekurangan Mean atau Rata-rata

Mengenal Kelebihan dan Kekurangan Mean atau Rata-rata

Skola
Komunikasi Verbal: Pengertian dan Contohnya

Komunikasi Verbal: Pengertian dan Contohnya

Skola
5 Perbedaan Utang dan Piutang dalam Akuntansi

5 Perbedaan Utang dan Piutang dalam Akuntansi

Skola
Definisi Konflik Sosial dan Contohnya

Definisi Konflik Sosial dan Contohnya

Skola
Kerangka Surat Lamaran Pekerjaan yang Tepat

Kerangka Surat Lamaran Pekerjaan yang Tepat

Skola
Serat Wulangreh Pupuh Durma

Serat Wulangreh Pupuh Durma

Skola
Kerajaan Islam di Sumatera yang Masih Berdiri

Kerajaan Islam di Sumatera yang Masih Berdiri

Skola
Patrape Nggawa Basa Jawa

Patrape Nggawa Basa Jawa

Skola
Langkah-langkah Memainkan Alat Musik Tradisional

Langkah-langkah Memainkan Alat Musik Tradisional

Skola
15 Contoh Kalimat Menggunakan Who, Whom, dan Whose

15 Contoh Kalimat Menggunakan Who, Whom, dan Whose

Skola
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke