Oleh: Yopi Nadia, Guru SDN 106/IX Muaro Sebapo, Muaro Jambi, Provinsi Jambi
KOMPAS.com - Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), hujan merupakan bentuk presipitasi atau endapan dari cairan atau zat padat.
Hujan menjadi sumber air bersih utama di sebagian besar wilayah dunia. Sebab, air yang dihasilkan dapat membantu berbagai ekosistem.
Berdasarkan proses terjadinya, hujan dibagi menjadi:
Berikut penjelasannya:
Hujan konvektif
Terjadi akibat perbedaan panas di lapisan udara dan permukaan tanah.
Makin naik ke atmosfer, udara panas akan mendingin, hingga akhirnya uap air yang mengembun, membentuk awan cumulonimbus yang turun menjadi hujan.
Jenis hujan ini terjadi di seluruh wilayah, melainkan hanya pada cakupan wilayah yang kecil, sehingga di daerah tertentu hujan turun dengan deras, tetapi sekitarnya tidak.
Hujan orografis atau relief
Umumnya terjadi di perbukitan atau pegunungan, karena angin yang datang mendorong udara mengarah pada bukit, pegunungan maupun hutan hujan tropis.
Udara yang mencapai bukit, perlahan menjadi lebih dingin. Ketika mencapai kelembapan, ia akan mengembun menjadi awan, lalu turun menjadi tetesan hujan.
Hujan frontal
Terjadi saat pertemuan udara dingin dan hangat. Hujan akan terjadi saat udara panas naik menuju atmosfer kemudian menabrak udara dingin di atasnya.
Udara yang dingin itu berubah menjadi awan stratus, kemudian turun sebagai hujan. Hujan ini biasanya disertai badai petir dan kilat, selama beberapa jam.
Hujan muson
Terjadi akibat angin muson (monsun), atau yang lebih dikenal sebagai angin yang menyebabkan musim hujan dan kemarau.
Angin monsun berembus dari Benua Asia ke Australia, seiring dengan perubahan musim yang ada.
Saat angin ini melewati beberapa samudra, akan ada banyak uap air yang kemudian memengaruhi proses pembentukan hujan.
Jenis hujan ini sering turun wilayah di India, Asia Tenggara, dan beberapa kawasan lainnya.
Berikut beberapa manfaat air hujan:
Air hujan bisa dimanfaatkan dengan menyimpannya. Cara ini berguna untuk mengatasi kekeringan saat musim kemarau tiba.
Secara umum, cara penyimpanan air hujan bisa dilakukan melalui dua teknik, yakni menyimpan di hulu sungai, atau rekayasa dengan pembuatan embung sungai.
Air hujan bisa disimpan memakai bak penampungan atau mengalirkannya ke sumur. Air hujan dapat dialirkan melalui pipa ke sumur atau bak penampung.
Air hujan tersebut bisa disaring dengan alat sederhana, seperti kain dan kaos agar terbebas dari debu.
Biasanya penyimpanan air hujan ini sering digunakan dalam pertanian, di mana petani "memanen" air hujan dengan membuat sumur atau kolam di sekitar lahannya.
https://www.kompas.com/skola/read/2022/10/03/080000669/4-jenis-hujan-beserta-manfaatnya