Oleh: Ani Rachman, Guru SDN No.111/IX Muhajirin, Muaro Jambi, Provinsi Jambi
KOMPAS.com - Listrik merupakan sesuatu yang tidak asing dalam kehidupan sehari-hari. Hampir seluruh kegiatan sehari-hari manusia memerlukan energi listrik.
Misalnya, energi listrik diubah menjadi energi cahaya untuk penerangan, energi listrik dimanfaatkan untuk menjalankan mesin-mesin industri serta alat rumah tangga, dan masih banyak lainnya.
Sejak diketahui adanya energi listrik, banyak sekali penyelidikan yang dilakukan oleh para ilmuwan untuk menyelidiki keberadaan listrik.
Berikut adalah ilmuwan-ilmuwan yang menyelidiki tentang keberadaan listrik, yaitu:
Andre Marie Ampere, seorang ahli matematika dan fisika berkebangsaan Perancis, menemukan hukum elektromagnetik. Hukum ini kemudian berkembang menjadi hukum Ampere. Hukum ampere pada dasarnya berisi permasalahan tentang arus listrik.
Andre Marie Ampere menemukan hukumnya ini setelah mendengar hasil percobaan yang dilakukan oleh Hans C. Oersted.
Dalam percobaan Oersted berkesimpulan bahwa jarum magnet akan menyimpang jika didekatkan pada kawat dialiri arus listrik, karena arus listrik menimbulkan medan magnet di sekitar penghantar. Nama ampere kemudian diabadikan sebagai satuan kuat arus listrik.
James Watt merupakan seorang ahli mesin berkebangsaan Skotlandia. Dia berhasil menemukan mesin uap. Mesin temuan James Watt ini pada akhirnya berkembang menjadi pembangkit listrik. Untuk mengenang jasanya, namanya diabadikan sebagai satuan ukuran daya listrik (watt).
Alessandro Giuseppe Antonio Anastasio Volta merupakan ilmuwan dari Italia. Dia juga tidak mau kalah dengan para penemu dari Eropa.
Salah satu penyelidikan Alessandro adalah tentang baterai, yang kemudian diberi nama baterai volta. Untuk menghormatinya, nama volta kemudian dijadikan sebagai satuan ukuran potensi listrik (volt).
Simon Georg Ohm adalah seorang fisikawan asal Jerman. Pada tahun 1827, Ohm menemukan hukum matematika tentang hambatan listrik.
Menurut Ohm kuat arus yang mengalir dalam suatu penghantar sebanding dengan beda potensial antara ujung-ujung penghantar listrik.
Hukumnya ini disebut hukum Ohm. Nama Ohm kemudian diabadikan sebagai satuan ukuran hambatan listrik.
Charles Augustin de Coulomb merupakan ilmuwan berkebangsaan Perancis, menemukan hukum tentang muatan listrik.
Menurut Coulomb, "besar gaya tarik menarik atau tolak menolak antara dua benda yang bermuatan listrik sebanding dengan besar muatan masing-masing benda dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara kedua benda tersebut" .
Hukum ini diberi nama hukum coulomb. Untuk mengenang jasanya, nama Coulomb dijadikan sebagai satuan muatan listrik.
https://www.kompas.com/skola/read/2022/09/29/160900269/5-ilmuwan-yang-melakukan-penyelidikan-tentang-listrik