Oleh: Rina Kastori, Guru SMP Negeri 7 Muaro Jambi, Provinsi Jambi
KOMPAS.com - Mobilitas sosial berasal dari bahasa Latin, mobilis yang artinya mudah dipindahkan dari satu tempat ke tempat lain. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, mobilitas yaotu gerak atau perpindaan.
Pada konsep stratifikasi sosial, mobilitas berarti gerak yang menghasilkan perpindahan tempat. Sehingga, pengertian moilitas sosial adalah perpindahan posisi seseorang atau kelompok dari lapisan (strata sosial) yang satu ke lapisan yang lain.
Selain konsep mobilitas sosial, dikenal juga mobilitas geografik, yaitu berpindahnya seseorang dari satu lokasi ke lokasi lainnya. Misalnya, transmigrasi, urbanisasi, imigrasi, dan emigrasi.
Jenis-jenis mobilitas sosial
Jenis-jenis mobilitas sosial terbagi menjadi empat, yakni mobilitas vertikal, mobilitas horizontal, mobilitas intragenerasi, dan mobilitas antargenerasi. Berikut penjelasannya masing-masing:
Mobilitas vertikal
Mobilitas vertikal adalah perpindahan posisi dari satu kelompok sosial ke kelompok sosial lainnya yang tidak sederajat. Terdapat beberapa bentuk mobilitas vertikal, yaitu:
Mobilitas vertikal naik memiliki dua bentuk utama, sebagai berikut:
Mobilitas vertikal turun memiliki dua bentuk utama, yaitu:
Mobilitas horizontal
Mobilitas horizontal merupakan perpindahan posisi dari satu kelompok sosial ke kelompok sosial lainnya yang sederajat.
Contohnya dahulu listrik hanya dinikmati oleh masyarakat perkotaan, sekarang telah menjangkau dan dinikmati masyarakat pedesaan.
Mobilitas intragenerasi
Mobilitas intragenerasi merupakan mobilitas vertikal yang terjadi dalam diri seseorang. Dalam tipe mobilitas ini terjadi mobilitas yang naik dan turun. Oleh karena itu, mobilitas tipe ini dapat terjadi dalam dua bentuk:
Mobilitas antargenerasi
Mobilitas antargenerasi merupakan mobilitas vertikal yang tidak terjadi dalam diri seseorang, tetapi terjadi dalam dua generasi. Mobilitas tipe ini dapat terjadi dalam dua bentuk, yaitu:
Faktor terjadinya mobilitas sosial
Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya mobilitas sosial, antara lain:
Ketika seseorang dilahirkan ke dunia ini, ia tidak dapat memilih keluarga seperti apa yang akan mengurusnya. Ia akan memiliki status sosial sebagaimana kedua orang tuanya. Sejalan dengan berjalannya waktu, ia akan mulai dapat menilai status sosialnya dalam masyarakat.
Jika ia berada pada status sosial yang rendah, tetapi ia memiliki kemampuan untuk menaikkan statusnya, status sosialnya akan terangkat. Misalnya, anak seorang nelayan menjadi seorang pengusaha kapal.
Keadaan ekonomi yang buruk, seperti kurangnya lapangan pekerjaan dan adanya bencana yang membuat hasil panen gagal, dapat mendorong seseorang bekerja keras untuk lebih berhasil atau malah membuat seseorang menjadi lebih terpuruk.
Misalnya, seorang karyawan baru saja dikeluarkan dari pekerjaannya, kemudian ia mengalami kesusahan dalam memperoleh pekerjaan baru, sehingga mengalami mobilitas vertikal turun.
Berangkat dari kegagalannya tersebut, ia bertekad untuk berwiraswasta dan berhasil. Dari kejadian itu ia mengalami mobilitas vertikal naik.
Situasi politik akan memengaruhi kondisi penduduk yang tinggal di dalamnya. Situasi politik yang damai akan mendukung masyarakatnya dalam berusaha dan memungkinkan penduduknya mengalami mobilitas vertikal naik.
Adapun jika situasi politik kacau, dapat membuat banyak penduduk mengungsi dari kampung halamannya dan membuat mereka mengalami mobilitas vertikal turun.
Pengendalian jumlah penduduk dapat membuat kesempatan masyarakat menaikkan status dari yang rendah ke yang tinggi lebih besar.
Terdapat beberapa suku bangsa yang memiliki kecenderungan untuk mengembara dan melihat daerah lain. Biasanya, mereka memiliki kemampuan untuk bertahan hidup yang tinggi, yang akan membantu mereka bekerja lebih keras.
Pada akhirnya, apa yang mereka lakukan dapat membuat mereka mengalami mobilitas vertikal naik dan meningkatkan status sosialnya.
Faktor pendorong dan penghambat
Terdapat faktor pendorong dan penghambat mobilitas sosial, sebagai berikut:
Faktor pendorong mobilitas sosial
Faktor-faktor pendorong mobilitas sosial, yaitu:
Faktor penghambat mobilitas sosial
Faktor-faktor penghambat mobilitas sosial, yakni:
Dampak mobilitas sosial
Terdapat dampak positif dan negatif adanya mobilitas sosial, berikut penjelasannya:
Dampak positif
Beberapa dampak positif mobilitas sosial, di antaranya:
Dampak negatif
Beberapa dampak negatif mobilitas sosial, seperti:
https://www.kompas.com/skola/read/2022/08/11/160000469/mobilitas-sosial--pengertian-jenis-faktor-dan-dampaknya-