Ada dua jenis bahasa Indonesia, yakni bahasa Indonesia baku dan non-baku. Keduanya digunakan sesuai situasi kebahasaan yang ada.
Bahasa Indonesia non-baku adalah ragam bahasa Indonesia yang tidak memiliki standar pasti dalam pelafalan, kosakata, maupun tata bahasa. Jenis ini sering dipakai dalam situasi nonformal.
Menurut Sri Rezki Maulina Azmi dalam buku Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi (2021), bahasa Indonesia baku adalah ragam bahasa Indonesia yang digunakan dalam situasi formal atau wacana ilmiah.
Ragam bahasa ini sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia baku yang memiliki kemantapan dinamis, bersifat cendekia, serta adanya keseragaman.
Dilansir dari situs Kantor Bahasa Maluku - Kemdikbud, bahasa Indonesia baku berfungsi untuk mempersatukan, memberi kekhasan, membawa kewibawaan, serta sebagai keranga acuan.
Berikut penjelasannya:
Pemersatu bangsa
Fungsi bahasa Indonesia baku adalah mempersatukan seluruh bangsa Indonesia dari segi kebahasaannya.
Diperkirakan ada 700 lebih bahasa daerah di seluruh Nusantara. Perlu kesepakatan untuk menentukan penggunaan bahasa ketika mereka bertemu satu sama lain.
Dalam kondisi inilah, bahasa baku Indonesia dihadirkan serta dipakai untuk menjadi rujukan utama bagi para penutur bahasa daerah.
Pemberi kekhasan
Dikutip dari buku Pembelajaran Bahasa Indonesia di Perguruan Tinggi (2016) oleh Nurul Hidayah, bahasa Indonesia baku berfungsi untuk memberi kekhasan atau penanda kepribadian.
Bahasa Indonesia baku merupakan ciri khas yang membedakannya dengan bahasa lain. Ini memperkuat rasa kepribadian nasional masyarakat Indonesia.
Dengan menggunakan ragam bahasa baku, kita turut menyatakan identitas kita sebagai bangsa Indonesia.
Pembawa kewibawaan
Fungsi bahasa Indonesia baku ialah memberi wibawa atau prestise bagi mereka yang menggunakannya.
Adapun fungsi ini berkaitan dengan upaya mencapai kesamaan derajat dengan peradaban lain yang dikagumi lewat pemerolehan bahasa baku sendiri.
Bagi mereka yang mampu menuturkan ragam bahasa Indonesia baku, ini akan menciptakan wibawa atau nilai prestise. Karena bahasa baku biasanya digunakan dalam situasi formal.
Kerangka acuan
Bahasa Indonesia baku berfungsi untuk menjadi kerangka acuan bagi para pemakainya.
Dalam bahasa baku, ada norma atau kaidah yang telah dikodifikasi secara jelas. Norma ini menjadi tolok ukur pemakaian bahasa Indonesia baku secara baik dan benar.
Norma ini tidak hanya digunakan untuk menjadi acuan umum saja, melainkan juga diterapkan dalam pemakaian bahasa yang bertujuan menarik publik, seperti iklan, surat resmi, undangan, ceramah, dan pidato.
https://www.kompas.com/skola/read/2022/06/30/093000169/4-fungsi-bahasa-indonesia-baku