Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Teori Awan Debu

Teori awan debu dikemukakan oleh Carls Friedrich von Weizsacker, Gerald Peter Kuiper, dan William Hunter McCrea. Menurut teori awan debu, tata surya terbentuk dari awan debu yang berputar dan membentuk matahari juga planet.

Proses pembentukan tata surya menurut teori awan debu

Lahirnya matahari

Sekitar 4,6 miliar tahun yang lalu, tata surya kita belum terbentuk. Ruang tersebut hanya diisi oleh sekumpulan gas dan debu yang kita kenal sebagai nebula. Kondisi tersebut tidak bertahan lama, ada suatu perubahan yang terjadi pada nebula.

Perubahan tersebut dapat dipicu oleh lewatnya suatu bintang masif ataupun ledakan supernova. Dilansir dari NASA, apapun pemicu perubahannya, yang pasti awan debu tersebut runtuh dan mulai membentuk suatu piringan.

Menurut M. M. Woolfson dalam jurnal The Solar System: its Origin and Evolution (1991), awan debu yang runtuh menjadi piringan berupa aliran material yang turbulen, menciptakan daerah padat yang bergerak secara sembarangan di daerah yang kurang padat.

Piringan tersebut terus berputar dan mengumpulkan awan debu lain disekitarnya, menjadi suatu piringan raksasa. Peningkatan volume tersebut turut meningkatkan tekanan terutama di daerah inti piringan.

Menurut teori awan debu, peningkatan tekanan menyababkan atom-atom hidrogen dalam daerah inti piringan saling bertabrakan dan membentuk atom helium.

Perputaran piringan terus terjadi, memicu reaksi fusi berantai dari tabrakan hidrogen dan helium dan kemudian membentuk suatu inti bintang muda. Bintang muda tersebut kemudian akan berkembang menjadi inti tata surya yang kita sebut sebagai matahari. 

Matahari merupakan bintang masif. Matahari mengubah sekitar 99 persen awan debu yang ada menjadi dirinya sendiri. Dan menyisakan sekitar satu persen awan debu yang tetap berada dalam jangkauan gravitasinya.

Lahirnya tata surya

Dilansir dari Universe Today, potongan-potongan kecil debu dan gas mulai menggumpal dan membentuk protoplanet. Pada saat itu protoplanet merupakan gumpalan awan debu yang berputar dan bergerak di bawah gaya gravitasi matahari.

Protoplanet perlahan mulai mendingin. Ketika terkondensasi, protoplanet memadat membentuk bumi dan planet lainnya dalam tata surya. Planet-planet yang terbentuk kemudian tetap berada dalam gravitasi matahari dan terus mengelilingi matahari dalam orbitnya masing-masing.

Pembentukan planet dan sistem orbit mengakiri pembentukan taa surya menurut teori awan bintang. Namun, dalam teori awan bintang tidak dijelaskan bagaimana planet memiliki orbit yang berbeda dan juga bagaimana satelit alami planet terbentuk.

https://www.kompas.com/skola/read/2022/01/29/132344669/teori-awan-debu

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke