KOMPAS.com - Komunikasi antarbudaya mengacu pada proses komunikasi antarindividu dari dua latar belakang budaya berbeda.
Dalam praktiknya, komunikasi antarbudaya memberi pengaruh positif di masyarakat. Salah satunya mempermudah proses sosialisasi serta meminimalisir terjadinya kesalahpahaman.
Sering kali komunikasi antarbudaya disamakan dengan komunikasi lintas budaya. Padahal keduanya punya pemaknaan berbeda.
Komunikasi lintas budaya merujuk pada proses komunikasi bersifat komparatif. Sementara komunikasi antarbudaya lebih mengarah pada proses komunikasi antaranggota komunitas budaya yang berbeda.
Pengertian komunikasi antarbudaya
Menurut I Made Marthana Yusa, dkk dalam buku Komunikasi Antarbudaya (2021), komunikasi antarbudaya adalah proses pembagian informasi, gagasan, atau perasaan di antara mereka yang memiliki latar belakang budaya berbeda.
Proses pembagian itu bisa dilakukan secara verbal (melalui kata-kata dan bahasa, baik lisan atau tertulis) dan nonverbal (lewat gerak-gerik tubuh, raut wajah, serta gaya penampilan).
Dikutip dari buku Komunikasi Antarbudaya: Panduan Komunikasi Efektif Antarmanusia Berbeda Budaya (2021) karya Ade Tuti Turistiati dan Pundra Rengga Andhita, Larry
Samovar dan Richard Porter menyatakan bahwa komunikasi antarbudaya terjadi saat anggota dari satu budaya memberi pesan kepada anggota dari budaya lain.
Lebih tepatnya, komunikasi antarbudaya melibatkan interaksi antarindividu yang memiliki persepsi budaya dan perbedaan sistem simbol.
6 asumsi dasar komunikasi antarbudaya
Asumsi dasar komunikasi antarbudaya adalah:
Komunikasi antarbudaya dimulai dengan anggapan dasar bahwa ada perbedaan persepsi antara komunikator dan komunikan
Asumsi ini menjelaskan bahwa perbedaan persepsi dalam komunikasi antarbudaya merupakan pembeda terhadap norma maupun pola pikir budaya yang ada dalam sebuah sistem budaya.
Dalam komunikasi antarbudaya terkandung isi serta relasi antarpribadi
Artinya proses interaksi yang terjadi antarbudaya sebenarnya bersumber atau berasal dari hubungan sosial budaya yang memerlukan komunikasi.
Gaya personal memengaruhi komunikasi antarpribadi
Asumsi ini menegaskan bahwa gaya komunikasi seseorang memengaruhi proses komunikasi antarpribadi.
Contohnya, ada orang yang memiliki cara penyampaian pesan cenderung cepat tetapi mudah dipahami. Ada pula orang yang cenderung lambat dalam menangkap pesan atau informasi yang diterimanya.
Komunikasi antarbudaya bertujuan mengurangi tingkat ketidakpastian
Penyampaian dan penerimaan pesan dalam komunikasi antarbudaya diharapkan bisa mengurangi tingkat ketidakpastian serta kesalahpahaman.
Komunikasi berpusat pada kebudayaan
Pada dasarnya, komunikasi merupakan bagian dari kebudayaan. Begitu pula kebudayaan yang juga menjadi bagian dari komunikasi.
Efektivitas antarbudaya merupakan tujuan komunikasi antarbudaya
Asumsi ini menyatakan bahwa proses pertukaran informasi antarbudaya merupakan salah satu cara mencapai efektivitas antarbudaya, selama proses komunikasnya berjalan baik, lancar, dan efektif.
https://www.kompas.com/skola/read/2022/01/27/110000269/komunikasi-antarbudaya--pengertian-dan-6-asumsi-dasarnya