KOMPAS.com - Arus informasi ke bawah dalam organisasi berarti proses komunikasi yang terjadi ketika atasan memberi informasi ke bawahannya. Sementara arus informasi ke atas merupakan proses komunikasi yang terjadi saat bawahan mengirim informasi ke atasan.
Dalam konteks komunikasi organisasi, dua jenis arus informasi ini sering dimanfaatkan untuk menjalin proses komunikasi guna mencapai tujuan bersama.
Arus informasi ke bawah (downward communication)
Menurut Andre Hardjana dalam buku Komunikasi Organisasi Strategi dan Kompetensi (2016), arus informasi ke bawah merupakan komunikasi utama yang mengikuti mata rantai berjenjang. Dinyatakan dengan garis keras yang menghubungkan kotak dari jenjang yang berbeda (dalam struktur organisasi).
Beberapa jenis pesan dalam arus informasi ke bawah adalah instruksi tugas, prosedur, kebijakan serta praktik kerja organisasi, umpan balik kinerja karyawan, dan perubahan serta inovasi.
Fungsi arus informasi ke bawah
Arus informasi ke bawah adalah proses komunikasi yang berlangsung ketika pihak yang berada dalam tingkatan manajemen memberi informasi kepada bawahannya.
Berikut empat fungsi arus informasi ke bawah dalam komunikasi organisasi:
Arus informasi ke atas (upward communication)
Dibanding arus informasi ke bawah, arus informasi ke atas dipandang terlalu rumit dan lebih menyita banyak waktu. Alasannya:
Beberapa jenis pesan dalam arus informasi ke atas adalah umpan balik tentang sikap dan perasaan karyawan, permasalahan yang dihadapi, praktik dan kebijakan organisasi, saran perbaikan dan ide baru, keluhan karyawan, serta peningkatan keterlibatan karyawan.
Fungsi arus informasi ke atas
Arus informasi ke atas adalah proses komunikasi yang terjadi ketika bawahan mengirim pesan ke atasannya.
Dikutip dari buku Teori Komunikasi Umum dan Aplikasinya (2019) karya Evi Novianti, berikut fungsi arus informasi ke atas dalam komunikasi organisasi:
https://www.kompas.com/skola/read/2022/01/12/110000469/arus-informasi-ke-bawah-dan-ke-atas-dalam-komunikasi-organisasi