Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Unsur Serapan Asing dan Jenisnya

Sama seperti asal-usul suatu bangsa, bahasa juga dipengaruhi oleh berbagai hal. Mulai dari kondisi sosial, budaya, politik, hukum, agama, atau lingkungan hidup.

Bahasa Indonesia mendapat pengaruh kebahasaan dari berbagai bahasa, seperti bahasa daerah, bahasa Sanskerta, bahasa Belanda, bahasa Cina, bahasa Arab, dan bahasa Inggris. merupakan bahasa yang dari waktu ke waktu terus mengalami perubahan, khususnya di bidang kosakata.

Bahasa-bahasa tersebut mempengaruhi sejalan dengan peristiwa historis. Mulai dari zaman kerajaan kuno, penjajahan Belanda, sampai pengaruh dagang Cina dan Arab.

Sementara pengaruh bahasa Inggris muncul karena pengaruhnya sebagai bahasa internasional yang disepakati dunia.

Menurut Dendy Sugono dalam buku Pengindonesiaan Kata dan Ungkapan Asing (2003), kosakata serapan merupakan kata-kata yang berasal dari bahasa asing atau bahasa daerah, lalu digunakan dalam bahasa Indonesia. Tidak semua bahasa asing yang sering digunakan dapat menjadi serapan.

Terdapat taraf intergrasi yang menjadi acuan penentuan serapan. Taraf ini berkaitan dengan keutuhan serapan dan modifikasinya dalam bahasa Indonesia.

Berdasarkan taraf integrasi tersebut, unsur serapan bahasa Indonesia dibagi menjadi tiga, yaitu:

  • Unsur pinjaman yang belum sepenuhnya terserap ke dalam bahasa Indonesia.

Serapan semacam ini baik dari segi bentuk kata, maupun pelafalannya masih menggunakan bahasa asing. Secara konteks serapan jenis ini sudah masuk dalam kebahasaan Indonesia.

Contoh: cum laude, off side, reshuffle, goceng, shuttle cock, gocap, de facto, dan sebagainya.

  • Unsur pinjaman yang pengucapan dan penulisannya disesuaikan dengan kaidah bahasa Indonesia.

Serapan ini sudah mendapat pengaruh kuat dari bahasa Indonesia. Sehingga ejaannya diubah mengikuti pelafalan dalam bahasa Indonesia.

Namun bentuk asli dari bahasa asing ini tidak sepenuhnya hilang. Perubahan ejaan hanya terjadi pada suku kata tertentu.

Contoh: octaaf menjadi oktaf, biology menjadi biologi, television menjadi televisi, dan sejenisnya.

  • Unsur yang sudah lama terserap dalam bahasa Indonesia tidak perlu lagi diubah ejaannya.

Serapan ini muncul karena intensitas pemakaian bahasa asing tertentu cukup tinggi. Karena sering digunakan, masyarakat terbiasa mendengar kata tersebut, maka ejaannya pun terpengaruh sepenuhnya dengan bahasa Inonesia. Serapan janis ini erat kaitannya dengan epistimologi atau asal usul kata.

Contoh: pedal, otonomi, sadel, dongkrak, oligarki, politik, dan lainnya.

https://www.kompas.com/skola/read/2020/11/03/114721569/unsur-serapan-asing-dan-jenisnya

Terkini Lainnya

15 Contoh Kalimat Menggunakan Who, Whom, dan Whose

15 Contoh Kalimat Menggunakan Who, Whom, dan Whose

Skola
Jeneng Satriya lan Kasatriyane

Jeneng Satriya lan Kasatriyane

Skola
Komunitas Sosial: Pengertian, Jenis, dan Contohnya

Komunitas Sosial: Pengertian, Jenis, dan Contohnya

Skola
Tembung Tegese Sanalika Basa Jawa

Tembung Tegese Sanalika Basa Jawa

Skola
4 Unsur Stratifikasi Sosial

4 Unsur Stratifikasi Sosial

Skola
Arane Panggonan Bahasa Jawa

Arane Panggonan Bahasa Jawa

Skola
Bedanya Akulturasi dan Asimilasi

Bedanya Akulturasi dan Asimilasi

Skola
13 Patrape Linggih

13 Patrape Linggih

Skola
5 Dampak atau Akibat Berita Bohong

5 Dampak atau Akibat Berita Bohong

Skola
8 Ciri-ciri Berita Bohong atau Hoaks yang Perlu Diketahui

8 Ciri-ciri Berita Bohong atau Hoaks yang Perlu Diketahui

Skola
7 Jenis Berita Bohong atau Hoaks yang Perlu Diketahui

7 Jenis Berita Bohong atau Hoaks yang Perlu Diketahui

Skola
Pengertian dan Cara Mengantisipasi Berita Hoaks

Pengertian dan Cara Mengantisipasi Berita Hoaks

Skola
Mengapa Meteor yang Jatuh ke Bumi Tampak Berpijar?

Mengapa Meteor yang Jatuh ke Bumi Tampak Berpijar?

Skola
Metode Komunikasi: Pengertian dan Contohnya

Metode Komunikasi: Pengertian dan Contohnya

Skola
Mengapa Pelaku Usaha Harus Tahu Pesaingnya?

Mengapa Pelaku Usaha Harus Tahu Pesaingnya?

Skola
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke