KOMPAS.com - Menggoreng makanan menjadi salah satu metode memasak yang digemari saat ini.
Namun sayangnya, itu tidak dapat dinikmati oleh setiap orang, misalnya saja oleh astronot yang menjalankan misi di luar angkasa.
Baca juga: Menggoreng dengan Air Fryer Lebih Sehat, Benarkah?
Untuk itu European Space Agency (ESA) pun mendukung penelitian metode memasak dengan menggoreng di gayaberat mikro.
Ambil contoh saja menggoreng kentang. Kegiatan ini umum dilakukan di mana-mana di seluru dunia.
Tetapi mengutip Phys, Selasa (6/6/2023) menggoreng kentang di luar angkasa menjadi lebih rumit karena melibatkan hukum fisika dan kimia.
Tidak ada yang menjamin pula bahwa menggoreng di lingkungan tanpa gravitasi bakal berhasil.
Pasalnya gelembung mungkin akan menempel pada permukaan kentang, melindunginya dalam lapisan uap yang menurut para peneliti dapat membuatnya kurang matang dan tidak diinginkan.
"Tanyakan pada koki mana pun dan mereka akan memastikan bahwa fisika dan kimia di balik makanan adalah subjek yang kompleks yang merambah ke disiplin ilmu lainnya," kata Thodoris Karapantsios dari Universitas Aristotle di Thessaloniki dan anggota tim peneliti studi.
Baca juga: Seperti Apa Eksperimen Berbaring untuk Persiapan Perjalanan Luar Angkasa?
Eksperimen kemudian dilakukan pada dua penerbangan ESA, di mana wahana terbang dalam busur berulang untuk menciptakan kembali momen singkat tanpa bobot.
Eksperimen itu kemudian memfilmkan proses penggorengan dengan kamera beresolusi dan berkecepatan tinggi untuk menangkap dinamika gelembung, suhu minyak mendidih, serta suhu di dalam kentang.
Perangkat keras percobaan otomatis kemudian tertutup untuk keselamatan dan mempertahankan tekanan konstan di dalam ruang penggorengan.
Peneliti menemukan bahwa tak lama setelah kentang ditambahkan ke dalam minyak dalam kondisi gravitasi rendah, gelembung uap terlepas dengan mudah dari permukaan kentang seperti di Bumi.
Baca juga: 6 Benda Aneh yang Diluncurkan ke Luar Angkasa
Itu menunjukkan bahwa ada harapan astronot dapat menggoreng di luar angkasa dan memiliki menu makanan lain saat mereka menjelajah dunia baru.
Meski begitu, perlu penelitian lebih lanjut untuk menyempurnakan hasil dari temuan ini.
"Selain nutrisi, mempelajari proses menggoreng di luar angkasa juga dapat memberikan kemajuan di berbagai bidang, mulai dari metode perebusan tradisional hingga produksi hidrogen dari energi Matahari dalam gayaberat mikro," papar John Lioumbas, salah satu anggota peneliti studi.
Studi dipublikasikan dalam jurnal Food Research International.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.