KOMPAS.com - Peneliti telah melakukan studi baru yang bertujuan untuk menjelaskan penampilan wajah firaun Mesir kuno, Tutankhamun.
Studi yang dipimpim oleh tim ahli forensik dan antropolog menggunakan teknik canggih dan data historis untuk membuat perkiraan wajah raja muda tersebut.
Baca juga: Misterius, Makam Istri Raja Tut Kini Akan Diungkap
Tutankhamun, lahir sebagai Tutankhaten, naik tahta pada usia 9 tahun dan memerintah selama kurang lebih satu dekade selama Dinasti ke-18 Mesir kuno.
Pemerintahannya, yang berlangsung antara tahun 1333 dan 1324 SM, telah menjadi bahan spekulasi dan misteri seputar kehidupan dan kematiannya.
Pada tahun 2010, sebuah studi terobosan yang melibatkan analisis DNA Tutankhamun dan anggota keluarganya mengungkapkan informasi penting tentang kondisi kesehatan dan hubungan keluarga.
Baca juga: Siapa yang Memerintah Mesir Kuno Setelah Tutankhamun Meninggal?
Studi tersebut pun menegaskan bahwa Tutankhamun menderita malaria dan penyakit Köhler dan memiliki hubungan keluarga dekat dengan Akhenaten, kemungkinan ayahnya serta dua janin lahir mati yang ditemukan di makamnya.
Namun apa yang masih menjadi misteri dan menarik bagi penelitian adalah penampilan wajah Tutankhamun.
Hal itu membuat peneliti mencari tahu. Selama bertahun-tahun berbagai perkiraan wajah telah dibuat dengan menggunakan teknik forensik.
Pada tahun 1983, seniman forensik Betty Pat Gatliff merekonstruksi wajah Tutankhamun berdasarkan tengkorak plester yang dibentuk dari radiografi.
Lalu pada tahun 2005, tim peneliti lain secara mandiri mengembangkan rekonstruksi wajah menggunakan tengkorak tersegmentasi dari pemindaian tomografi terkomputasi, menghasilkan interpretasi yang sedikit berbeda tentang penampilan firaun.
Namun seperti dikutip dari Ancient Origins, Minggu (4/6/2023) dalam studi terbaru, tim akademisi dari Brasil, Australia, dan Italia menggunakan teknik digital canggih untuk merekonstruksi tengkorak Tutankhamun tiga dimensi berdasarkan data yang tersedia, termasuk irisan tomografi, sinar-X, dan pengukuran antropometrik.
Baca juga: Seperti Apa Rupa Firaun Mesir Tutankhamun?
Para peneliti menggunakan proses yang disebut deformasi anatomi untuk mengadaptasi struktur tulang tersegmentasi agar sesuai dengan karakteristik tengkorak Tutankhamun. Tengkorak yang direkonstruksi ini kemudian menjadi dasar untuk perkiraan wajah menggunakan teknik forensik.
Tim kemudian menggunakan perangkat lunak untuk memodelkan fitur wajah dan menghasilkan gambar akhir.
Prosesnya meliputi melengkapi daerah tengkorak yang hilang, memproyeksikan profil dan struktur wajah menggunakan data statistik, dan merinci konfigurasi wajah dan rambut.
Baca juga: Firaun Tutankhamun Dimumikan dengan Penis Ereksi, Apa Alasannya?
Hasil penelitian pun berhasil menyajikan perkiraan wajah Tutankhamun yang memberikan wawasan berharga tentang penampilan semasa hidupnya.
Selain itu ternyata ada kesamaan hasil rekonstruksi terbaru dengan tahun 2005, meski King Tut tampak lebih muda pada rekonstruksi teranyar.
"Bagi saya, dia terlihat seperti pria muda dengan wajah lembut," kata Cicero Moraes, salah satu penulis studi baru.
Studi baru ini berkontribusi pada pemahaman mengenai penampilan fisik Tutankhamun dan memberikan gambaran sekilas tentang kehidupan firaun Mesir kuno ini.
Temuan juga memberikan para paneliti dan masyarakat umum representasi visual dari raja muda yang memicu daya tarik dan keinginantahuan lebih lanjut tentang misteri Mesir kuno.
Baca juga: Satu Dekade Berlalu, Restorasi Makam Raja Tutankhamun Selesai
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.