KOMPAS.com - Penelitian baru mengungkapkan bakteri penyebab wabah Black Death yang melanda Eropa, yang ternyata telah masuk ke Inggris, ribuan tahun lebih awal sebelum peristiwa itu terjadi.
Temuan ini disimpulkan setelah peneliti menemukan DNA galur bakteri yang bertanggung jawab atas wabah Black Death di gigi tiga orang yang terkubur di Inggris ribuan tahun sebelum pandemi mematikan melanda.
Dikutip dari Science Alert, Kamis (1/6/2023) galur bakteri Yersinia pestis adalah penyebab Black Death, wabah yang menyebabkan pandemi berlangsung selama 500 tahun dan membunuh jutaan orang di seluruh Eropa dan Timur Tengah.
Namun temuan baru ini mengidentifikasi bahwa Y.pestis menyebar dengan mudah bahkan sebelum berkembang menjadi mutasi yang akan berkontribusi pada wabah Black Death.
Wabah Black Death adalah rangkaian peristiwa yang cukup besar dalam sejarah manusia. Tidak hanya mengubah ekonomi, politik, dan budaya, tetapi juga berpotensi memengaruhi genom manusia.
Baca juga: Wabah Black Death Pengaruhi Evolusi Manusia
Sejarah wabah Black Death itu belum jelas, seperti misalnya bagaimana penyakit berasal dan menyebar masih terus dipelajari, termasuk apakah bakteri atau patogen yang menjadi penyebabnya.
Namun jejaknya telah ditemukan dari Eurasia sejak sekitar 5.000 tahun yang lalu, hingga Neolitik Akhir dan Zaman Perunggu (LNBA).
Dalam studi teranyar ini, peneliti mengekstraksi DNA dari gigi 34 orang. Hasil analisis menemukan bakteri Y.pestis pada tiga gigi individu yang berasal dari 4.000 tahun yang lalu.
Dua orang yang merupakan remaja muda ditemukan di sebuah kuburan massal di Charterhouse Warren di Somerset.
Sementara individu ketiga adalah seorang wanita paruh baya berusia sekitar 35 hingga 45 tahun dan dimakamkan di sebuah monumen batu berbentuk cincin di Levens di Cumbria.
Ketiganya hidup di waktu yang hampir bersamaan, meski tidak jelas apakah wabah penyebab kematian mereka.
Baca juga: Sumber Wabah Black Death Terungkap, Penyakit Mematikan di Abad Pertengahan
Peneliti menyebut ada kemungkinan kuat individu itu terinfeksi wabah pada saat kematian mereka, tetapi kecil kemungkinannya infeksi adalah penyebab utama kematian mereka.
Penemuan baru ini memberikan wawasan bahwa Y.pestis telah menyebar dari daratan Eropa ke Kepulauan Inggris lebih awal dari yang diperkirakan.
"Kami memahami dampak besar dari banyak wabah terhadap masyarakat dan kesehatan manusia. Dan DNA purba ini dapat mendokumentasikan penyakit menular lebih jauh ke masa lalu," kata Pontus Skoglund, ahli genetika dari The Francis Crick Institute.
Penelitian di lebih lanjut pun diperlukan untuk memahami bagaimana genom manusia merespon penyakit semacam itu di masa lalu, termasuk membantu memberi pandangan mengenai dampak penyakit di masa sekarang atau masa depan.
Penelitian tentang penemuan bakteri penyebab wabah Black Death di Inggris ini pun telah dipublikasikan di jurnal Nature Communications.
Baca juga: Wabah Pes Muncul di China, Dulu Sebabkan ‘Black Death’ yang Tewaskan Jutaan Jiwa
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.