Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 18/05/2023, 16:00 WIB
Monika Novena,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Jalur Sutra adalah jalur perdagangan yang menghubungkan rute dari Asia Timur hingga Eropa. Tak heran rute ini menjadi kekuatan yang sangat berpengaruh di dunia modern.

Rute itu ada dari sekitar 1.500 tahun, dari abad kedua SM hingga pertengahan abad ke-15 M. Makin menarik lantaran bukan hanya barang yang diangkut di sepanjang rute ini tetapi juga ide, orang, dan penyakit.

Baca juga: Rencana Pembuatan Jalur Sutra, Mungkinkah Satwa Invasif Ancam Indonesia?

Kemunculan Jalur Sutra

Nama Jalur Sutra berdasarkan UNESCO berasal dari tekstil mewah yang ditenun dari serat protein ular sutera yang dirintis di China sekitar 2700 SM.

China menyimpan sutra sebagai rahasia yang dijaga ketat selama ribuan tahun, bahkan menghukum mati orang jika mereka mengungkapkan cara membuat sutra kepada orang asing.

Namun, mengutip IFL Science, Rabu (17/5/2023) rahasia mereka mulai bocor dan pengetahuan tentang produksi sutera diketahui India dan Jepang.

Fondasi awal Jalur Sutra kemudian diletakkan oleh perluasan Dinasti Han Tiongkok ke Asia Tengah pada abad kedua SM.

Hal tersebut mendorong China untuk mengirimkan utusan ke bagian dunia yang belum dijelajahi untuk mendapatkan informasi, serta menemukan mitra dagang dan sekutu potensial.

Penanggung jawab misi ini adalah Jenderal Zhang Qian yang terkadang dianggap sebagai "pelopor Jalur Sutra".

Sekitar waktu itu pula, pada abad pertama SM, Kekaisaran Romawi muncul sebagai negara adikuasi global yang kebetulan menyukai sutra dan melihatnya sebagai aksesori eksotis yang harus dimiliki.

Baca juga: Mengapa Makam Kaisar Pertama China Tak Pernah Dibuka?

Lokasi Jalur Sutra

Jalur Sutra terdiri dari banyak rute yang membentang dari Asia Timur, melintasi anak benua India, Asia Tengah, Timur Tengah, dan Afrika Timur, dan berakhir di Eropa.

Beberapa ada yang mengambil rute berbeda, tetapi secara keseluruhan, jalan membentang sekitar 6.400 kilometer.

Ilustrasi Jalur SutraEncyclopædia Britannica, Inc. Ilustrasi Jalur Sutra

Ini termasuk beberapa medan keras yang sebelumnya dihindari oleh para pelancong dan pedagang, seperti Gurun Gobi dan Pegunungan Pamir.

Janji kekayaan mengubah hal ini dan rute tersebut mulai menarik perantara dan oportunis, yang pada akhirnya memunculkan rantai pemukiman kecil dan pos perdagangan di sepanjang jalan.

Baca juga: Seperti Apa Toilet Siram yang Dipakai Kaisar China Ribuan Tahun Lalu?

Mengapa Jalur Sutra penting?

Bukan hanya barang dagangan saja yang dibawa di sepanjang Jalur Sutra. Ide, budaya, dan orang-orang juga bolak-balik melintasinya.

Misalnya, untuk pertama kalinya, orang-orang di seluruh Eurasia dihadapkan pada banyak gagasan dan agama baru. Buddhisme menyebar dari India ke China, sementara Kristen dan Islam berkembang di seluruh Eurasia.

Salah satu orang Eropa paling terkenal yang melakukan perjalanan di Jalur Sutra adalah Marco Polo, seorang pedagang Venesia yang mendokumentasikan perjalanannya melintasi Timur Tengah, Asia Tengah, dan China.

Meski ia bukan orang pertama dari Eropa yang mengunjungi bagian dunia itu, tulisannya dianggap sebagai salah satu wawasan paling awal tentang budaya Asia Timur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com