Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 11/05/2023, 12:35 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com - Planet Venus diketahui memiliki lebih banyak gunung berapi daripada planet-planet lain di tata surya.

Menurut Oregon State University, ada lebih dari 1.600 gunung berapi besar atau fitur vulkanik di Planet Venus dan masih banyak lagi gunung berapi yang lebih kecil.

Belum ada perhitungan pasti untuk jumlah gunung berapi di Venus, tetapi jumlah totalnya mungkin lebih dari 100.000 atau bahkan lebih dari 1 juta. 

Venus dan gunung berapi

Dilansir dari Space, dalam sebuah studi, para peneliti menganalisis Idunn Mons, puncak gunung berapi di Venus setinggi 2,5 km dan lebar 200 km yang terletak di Imdr Regio, wilayah dataran tinggi yang kaya gunung berapi di selatan Venus.

Baca juga: Kenapa Planet Venus Sangat Panas?

Para peneliti menemukan bukti-bukti yang menurut mereka bisa menjadi tanda aktivitas terkini gunung berapi. 

Pemahaman yang lebih baik tentang aktivitas vulkanik di Venus dapat membantu menjelaskan deteksi gas fosfin di planet tersebut, yang menurut beberapa peneliti kontroversial mungkin terkait dengan kehidupan di Venus.

Peneliti Piero D'Incecco, seorang ilmuwan di Universitas D'Annunzio di Pescara, Italia, mengatakan bahwa kemungkinan keberadaan fosfin di atmosfer Venus mungkin terkait dengan aktivitas vulkanik baru-baru ini atau yang sedang berlangsung.

Oleh sebab itu, mencari situs vulkanisme yang berpotensi aktif di Venus sangat penting. 

Baca juga: Berapa Banyak Gunung Berapi di Planet Venus?

Bukti-bukti aktivitas vulkanik di Venus

Pada tahun 2010, pesawat ruang angkasa Venus Express milik European Space Agency (ESA) mendeteksi anomali inframerah di sisi atas dan timur Idunn Mons yang menunjukkan adanya endapan vulkanik baru. 

Ini memberikan petunjuk pertama bahwa daerah tersebut mungkin telah mengalami vulkanisme aktif dalam beberapa juta tahun terakhir.

Para peneliti menganalisis pengamatan pesawat ruang angkasa dari puncak untuk tanda-tanda aktivitas baru-baru ini.

Mereka menggabungkan data ini dengan studi laboratorium tentang bagaimana batuan vulkanik berubah ketika terkena suhu permukaan yang tinggi dan atmosfer Venus yang kaya karbon dioksida dan sulfur.

Gambar permukaan permukaan Venus yang ditangkap oleh Venus Express dan pesawat antariksa Magellan milik NASA mengonfirmasi adanya aliran lava segar di Idunn Mons. 

Baca juga: Fakta-fakta Menarik Venus, Planet yang Disebut Saudara Bumi

Data atmosfer dari Venus Express juga menemukan bahwa angin lebih lambat dari yang diharapkan di atmosfer yang lebih rendah di atas Imdr Regio, yang menurut para peneliti mungkin terkait dengan panas dari aliran lava baru-baru ini atau yang sedang berlangsung.

Para peneliti juga menemukan patahan permukaan yang mereka anggap sebagai bukti aktivitas tektonik yang bertepatan dengan aktivitas gunung berapi.

Para ilmuwan juga menunjukkan, eksperimen laboratorium melaporkan bahwa batuan permukaan di Venus dapat berubah secara kimiawi jauh lebih cepat daripada yang diperkirakan sebelumnya. 

Baca juga: Revolusi dan Rotasi Planet Venus

Sementara analisis sebelumnya menunjukkan bahwa aliran vulkanik di Idunn Mons berusia paling banyak 2,5 juta tahun dan paling muda 250.000 tahun, analisis kimia baru menunjukkan bahwa batuan ini jauh lebih muda.

Secara keseluruhan, para peneliti menyimpulkan, Idunn Mons baru-baru ini aktif, mungkin mulai dari 10.000 tahun yang lalu hingga beberapa tahun yang lalu.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com