KOMPAS.com - Rasa lapar dapat memengaruhi kita secara mental dan fisik. Namun ternyata itu tidak hanya berlaku bagi manusia saja, melainkan juga hewan, salah satunya adalah laba-laba.
Sebuah penelitian baru terhadap laba-laba mengungkapkan bahwa hewan tersebut dapat mulai kehilangan bagian penting dari pengelihatan mereka jika terlalu lama tidak makan.
Baca juga: Peneliti Jelaskan Perilaku Laba-laba Betina Pura-pura Mati Saat Kawin
Mengutip Science Alert, Selasa (2/5/2023) kehilangan pengelihatan yang diamati dalam penelitian ini tidak terlalu berbeda dengan degenerasi makula terkait usia (AMD) pada manusia.
Dengan memahami lebih banyak tentang itu, para ahli mungkin dapat mengembangkan perawatan yang lebih baik untuk kondisi tersebut.
Dalam studi ini, peneliti mempelajari laba-laba pelompat (Phidippus audax), spesies umum yang sangat bergantung pada fotoreseptor peka cahaya di matanya yang besar untuk melihat mangsa. Saat laba-laba tidak mendapat nutrisi yang cukup, fotoreseptor ini bisa hilang.
"Jika kehilangan nutrisi, sistemnya akan gagal. Fungsi fotoreseptor setara dengan makula di mata kita," kata Elke Buschbeck, ahli biologi dari University of Cincinnnati.
Peneliti menggunakan ophthalmoscope yang disesuaikan untuk mempelajari kerusakan retina pada mata lateral anterios laba-laba (ALE).
Lalu sembilan laba-laba yang kekurangan nutrisi dibandingkan dengan 12 laba-laba kontrol untuk memeriksa distribusi kepadatan fotoreseptor.
Peneliti menemukan kerusakan sebagian besar terjadi pada bagian mata yang fotoreseptornya paling padat, dengan kerusakan minimal di tempat lain.
Baca juga: Kenapa Mata Laba-laba Ada 8, Tapi Manusia Cuma Dua?
Cara hilangnya fotoreseptor sangat cocok dengan makula, bagian dari mata manusia yang memproses apa yang ada di depan kita. Sehingga temuan dapat berguna untuk perawatan pada manusia.
"Namun untuk dapat mengatakan apa pun tentang bagaimana hal ini dapat menginformasikan perawatan pada manusia, studi pertama yang dirancang dengan hati-hati perlu mengetahui nutrisi mana yang terlibat yang mungkin bergantung pada kondisi lingkungan dan faktor lainnya," kata Annette Stowasser, ahli biologi dari University of Cincinnnati.
Statistik dari tahun 2014 menunjukkan bahwa sekitar 8,7 persen populasi manusia di seluruh dunia memiliki beberapa bentuk AMD, yang menyebabkan sejumlah besar uang dihabiskan untuk perawatan kesehatan terkait.
Baca juga: Fakta-fakta Menarik Laba-laba Black Widow
Seiring berjalannnya waktu, AMD bisa makin memburuk dan dapat mengakibatkan kehilangan penglihatan yang serius.
Penyebab AMD diperkirakan karena genetika, tekanan darah tinggi, dan obesitas. Dan dengan terbaru pada laba-laba, nutrisi mungkin dapat ditambahkan sebagai salah satu penyebabnya juga.
"Bukankah akan menarik jika terobosan dalam perawatan degenerasi makula untuk manusia terinspirasi oleh laba-laba pelompat yang umum ditemukan di halaman belakang di seluruh Amerika Serikat?" papar Nathan Morehouse, ahli biologi yang juga dari University of Cincinnati.
Terkadang jawaban atas masalah yang menantang memang bisa datang dari tempat yang tidak terduga.
Penelitian ini telah dipublikasikan di Vision Research.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.