Satu studi terhadap 50 orang dewasa sehat menunjukkan bahwa puasa intermiten selama satu bulan secara signifikan menurunkan tingkat penanda inflamasi.
Studi kecil lainnya menemukan efek yang sama ketika orang berpuasa selama 12 jam sehari selama satu bulan.
Beberapa penelitian telah menemukan bahwa memasukkan puasa ke dalam rutinitas mungkin sangat bermanfaat untuk kesehatan jantung.
Satu studi kecil mengungkapkan, delapan minggu puasa alternatif mengurangi kadar kolesterol jahat dan trigliserida darah, masing-masing sebesar 25% dan 32%.
Baca juga: Apa Efek Minum Soda bagi Kesehatan Gigi?
Studi lain terhadap 110 orang dewasa dengan obesitas menunjukkan, puasa selama tiga minggu di bawah pengawasan medis dapat menurunkan tekanan darah, trigliserida darah, kolesterol total, dan kolesterol jahat.
Meskipun masih terbatas pada hewan, beberapa penelitian telah menemukan bahwa puasa dapat memiliki efek yang signifikan pada kesehatan otak.
Satu studi pada tikus menunjukkan, puasa intermiten dapat meningkatkan fungsi otak dan struktur otak.
Penelitian terhadap hewan lain juga melaporkan bahwa puasa dapat melindungi kesehatan otak dan meningkatkan generasi sel saraf untuk membantu meningkatkan fungsi kognitif.
Meski demikian, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengevaluasi efek puasa pada fungsi otak pada manusia.
Baca juga: Apa Efek Samping Niacinamide bagi Kulit?
Banyak orang yang melakukan diet dengan berpuasa. Secara teoritis, tidak makan makanan dan minuman tertentu akan mengurangi asupan kalori secara keseluruhan, yang dapat menyebabkan penurunan berat badan dari waktu ke waktu.
Beberapa penelitian juga menemukan, puasa jangka pendek dapat meningkatkan metabolisme dengan meningkatkan kadar neurotransmitter norepinefrin, yang dapat meningkatkan penurunan berat badan.
Satu ulasan juga menunjukkan, puasa sepanjang hari dapat mengurangi berat badan hingga 9 persen dan secara signifikan mengurangi lemak tubuh selama 12-24 minggu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.