Peneliti belum yakin mengenai kelompok mana yang membangun Stonehenge karena dibangun jauh sebelum tulisan digunakan di Inggris.
Oleh sebab itu, sangat sulit untuk menentukan dengan tepat bagaimana tempat tersebut diatur secara politik pada saat itu.
Namun para peneliti telah menemukan sejumlah petunjuk tentang orang-orang yang membangun monumen tersebut.
Beberapa dari orang-orang ini mungkin pernah tinggal di dekat monumen di serangkaian rumah yang digali di Tembok Durrington, pemukiman Neolitik di Stonehenge.
Baca juga: Apa Fungsi Stonehenge? Kini Ilmuwan Tahu Jawabannya
Sebuah studi yang dipublikasikan di jurnal Antiquity, sisa-sisa makanan yang ditemukan di Tembok Durrington berpesta daging dan produk susu.
Makanan mahal yang dimakan orang-orang yang membangun Stonehenge itu memberikan bukti bahwa mereka kemungkinan besar bukan budak atau dipaksa membangun Stonehenge.
Beberapa ahli mengasosiasikan Stonehenge dengan para druid, pemimpin agama pagan misterius di Inggris kuno.
Tetapi teori itu juga sepertinya kurang tepat mengingat situs Stonehenge dibangun kira-kira 4.000 hingga 5.000 tahun yang lalu, sedangkan catatan paling awal yang menyebutkan druid berasal dari sekitar 2.400 tahun yang lalu.
Selain itu, catatan sejarah juga tidak menunjukkan bahwa druid tertarik pada struktur lingkaran batu seperti Stonehenge. Terlepas dari itu, druid modern ternyata mendatangi Stonehenge saat titik balik matahari musim panas.
Baca juga: Kerangka 131 Babi Buktikan Stonehenge adalah Tempat Pesta Neolitikum
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.