Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejak Kapan Kalkulator Digunakan Sebagai Alat Hitung?

Kompas.com - 22/03/2023, 08:00 WIB
Monika Novena,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kalkulator menjadi salah satu benda yang umum ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Fungsinya sebagai alat hitung telah membantu mempermudah untuk melakukan kalkulasi dalam waktu yang cepat.

Namun terkait sejarah alat hitung ini, untuk menentukan siapa penemu kalkultor dan kapan kalkulator pertama kali dibuat, ternyata tidaklah semudah itu.

Pasalnya, di zaman prasejarah pun, tulang dan benda lain dimanfaatkan sebagai alat hitung. Baru kemudian kalkulator berevolusi bentuknya, dari mekanik, listrik, dan menjadi kalkulator genggam.

Kendati demikian, ada beberapa periode yang menandai dimulainya manusia menggunakan kalkulator.

Sejarah awal kalkulator

Sempoa merupakan perangkat perhitungan awal yang bisa jadi mendasari cikal bakal kalkulator. Namun, sejarah awal kalkulator diciptakan masih terus menjadi perdebatan.

Baca juga: Sejak Kapan Tinta Digunakan untuk Menulis dan Mencetak?

Dikutip dari History Daily, Selasa (21/3/2023) meski kalkulator dianggap sebagai penemuan bangsa China, tetapi para sejarawan percaya bahwa sempoa dibuat di Sumeria sekitar tahun 2500 SM.

Dengan menggunakan sempoa, penggunanya dapat membuat perhitungan penjumlahan dan pengurangan yang rumit dengan memanipulasi jumlah manik-manik, kerikil, atau kerang di setiap kolom.

Keterbatasan sempoa adalah, alat itu hanya berfungsi untuk menyelesaikan masalah penjumlahan dan pengurangan.

Oleh karenanya, dibutuhkan lebih dari empat ribu tahun sebelum metode yang lebih baik ditemukan.

Pada tahun 1617, John Napier, seorang ahli matematika dari Skotlandia, menerbitkan laporannya tentang metode yang ia kembangkan dengan menggunakan batang sebagai alat untuk menghitung.

Kendati masih jauh dari wujud kalkulator, namun perangkat matematisnya kemudian dikenal sebagai Tulang Napier. Untuk membuat perhitungan, pengguna menemukan masalahnya dengan mengubah posisi vertikal batang dan jawabannya akan ditampilkan secara horizontal.

Baca juga: Sejak Kapan Bra Mulai Digunakan Perempuan sebagai Pakaian Dalam?

Ilustrasi kalkulator, hitung ulang pembayaran pajak.SHUTTERSTOCK/ANDREY POPOV Ilustrasi kalkulator, hitung ulang pembayaran pajak.

Perkembangan kalkulator

Meski sempoa dan Tulang Napier sangat membantu dalam memecahkan masalah matematika, namun sejarah penemuan kalkulator pertama diberikan kepada Blaise Pascal, matematikawan Perancis dan penemu.

Seperti dilansir dari Thought Co, kalkulator yang disebut Pascaline itu awalnya digunakan untuk membantu ayahnya mengumpulkan pajak.

Penemuan kalkulator yang dibuat oleh Pascal menggunakan roda gigi untuk membuat perhitungan. Hal ini memungkinkan dilakukannya perhitungan yang lebih cepat dan lebih rumit.

Namun kalkulator tersebut masih mengalami kekurangan mekanis dan pemakaian fungsi lebih tinggi membutuhkan entri berulang.

Baca juga: Sejak Kapan Lipstik Ditemukan dan Digunakan?

 

Selain itu, kalkulator buatan Pascal cenderung sulit digunakan dan mahal untuk diproduksi, sehingga alat hitung ini pun dianggap tidak praktis.

Sementara dikutip dari Britannica, di abad ke-17, Gottfried Wilhelm Leibniz menciptakan mesin yang lebih canggih.

Bahkan, di akhir abad ke-19, para penemu semakin masif memproduksi mesin hitung yang semakin kecil dan semakin kecil serta semakin tidak melelahkan untuk digunakan.

Perjalanan sejarah kalkulator pun semakin canggih, hingga akhirnya pada dekade awal abad ke-20, perangkat penghitung juga dikembangkan dan ditambahkan pada perangkat komputer.

Baca juga: Sejak Kapan Manusia Merokok?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com