Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 20/03/2023, 11:31 WIB

KOMPAS.com - Revolusi industri memberikan berbagai perubahan dalam kehidupan manusia. Periode yang dimulai pada paruh kedua tahun 1700-an hingga 1800-an yang terjadi di Eropa dan Amerika ini menghasilkan peluang baru dan pertumbuhan ekonomi.

Baca juga: Sejak Kapan Revolusi Industri Dimulai dan Mempengaruhi Dunia?

Kendati demikan, kemajuan-kemajuan yang terjadi itu juga berdampak negatif bagi kehidupan manusia. Apa saja, berikut beberapa efek negatif yang paling signifikan dari revolusi industri, seperti dikutip dari History, Minggu (19/3/2023).

Kondisi hidup yang mengerikan bagi pekerja

Revolusi industri membuat banyak orang yang tinggal di pedesaan kemudian berpindah ke kota-kota yang berkembang pesat. Sayangnya, saat itu tidak ada cukup perumahan untuk semua penduduk baru.

Pada tahun 1830-an, Dr. William Henry Duncan, seorang pejabat kesehatan pemerintah di Liverpool, Inggris, mengamati kondisi kehidupan dan menemukan bahwa sepertiga penduduk kota tinggal di ruang bawah tanah rumah, yang berlantai tanah dan tidak memiliki ventilasi atau sanitasi.

Baca juga: Ironi Indonesia di Balik Gembar-gembor Revolusi Industri 4.0

Sebanyak 16 orang tinggal di satu kamar dan berbagi satu jamban. Minimnya air bersih dan selokan yang dialiri limbah dari ruang bawah tanah membuat pekerja dan keluarganya rentan terhadap penyakit menular seperti kolera.

Gaya hidup yang stres

Pekerja yang datang dari pedesaan ke kota harus menyesuaikan diri dengan ritme kehidupan yang sangat berbeda. Mereka harus tiba ketika peluit pabrik dibunyikan atau harus kehilangan gaji dan bahkan dipaksa membayar denda.

Begitu bekerja, mereka tidak dapat dengan bebas bergerak atau beristirahat karena hal itu mungkin mengharuskan mematikan mesin.

Pekerja juga harus melakukan tugas yang berulang dan mendapatkan tekanan terus-menerus.

Peter N. Stearns, seorang sejarawan di Universitas George Mason menjelaskan, ketika hari kerja akhirnya selesai, pekerja pun tidak punya banyak waktu atau energi tersisa untuk rekreasi.

Lebih buruk lagi, pejabat kota sering melarang festival atau kegiatan lain yang pernah mereka nikmati di pedesaan. Para pekerja pun akhirnya menghabiskan waktu senggang mereka di kedai dan melarikan diri dari kebosanan dengan minum alkohol.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Sumber History
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+