Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/02/2023, 14:00 WIB
The Conversation,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

Oleh: Andini Pramono, Katelyn Barnes

BARU-baru ini media massa memberitakan tentang meningkatnya kasus diabetes pada anak di Indonesia.

Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyebutkan kasus diabetes pada anak melonjak hingga 70 kali lipat sejak 2010 hingga awal 2023.

Baca juga: Juni-Juli, Diabetes Anak Paling Sering Dijumpai

Angka itu muncul ke publik dari pernyataan IDAI bahwa prevalensi diabetes anak pada 2010 adalah 0,028 per 100.000 anak, sementara per Januari 2023 angkanya 2 per 100.000 anak.

Jika hal itu benar, angka itu sangat mengkhawatirkan orang tua dan masyarakat. Saya telah mencari sumber data atau laporan aslinya namun tidak dapat menemukan.

Namun data kelebihan berat badan pada anak di negeri ini bisa memberikan gambaran risiko diabetes.

Data Riset Kesehatan Dasar 2018 menunjukkan 10,8 persen dan 9,2 persen anak berusia 5-12 tahun mengalami kegemukan dan obesitas, secara berurutan. Keduanya merupakan salah satu faktor risiko yang meningkatkan kemungkinan terjadinya diabetes.

Karena itu, menurunkan angka kegemukan dan obesitas pada anak merupakan langkah preventif untuk mengurangi risiko terjadinya diabetes tipe 2, diabetes karena gaya hidup saat mereka dewasa.

Banyak penelitian menyebutkan menyusui merupakan faktor pelindung dari terjadinya diabetes tipe 1 (pada anak) dan tipe 2 baik pada anak pada masa mendatang maupun bagi ibu. Memberlakukan cukai gula juga penting untuk menurunkan konsumsi gula di masyarakat.

Dua tipe diabetes

Diabetes terdiri dari dua tipe. Diabetes tipe 1 biasanya muncul pada usia anak yang disebabkan oleh kondisi genetik.

Baca juga: Obesitas Anak Tidak Tiba-tiba, Gunakan Anjuran 5210 untuk Mencegahnya

Sedangkan diabetes tipe 2 biasanya muncul karena pengaruh gaya hidup dan mayoritas menimpa orang dewasa.

Meski dalam berita tidak disebutkan tipe diabetes mana yang meningkat, namun kedua tipe diabetes ini merupakan kondisi kronis, yang hingga saat ini tidak ada obat untuk menyembuhkan.

Kondisi ini hanya bisa dikelola dengan menjaga kadar gula darah terkendali agar orang dengan diabetes memiliki kualitas hidup yang optimal.

Gejala yang muncul pada penderita diabetes antara lain sering merasa haus dan lapar, buang air kecil lebih sering, merasa lemah dan sebagainya.

Namun demikian untuk mendapatkan diagnosis yang tepat, perlu dilakukan pemeriksaan oleh dokter secara langsung, termasuk juga pemeriksaan laboratorium.

Halaman:


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

4 Manfaat Kacang Merah untuk Kesehatan

4 Manfaat Kacang Merah untuk Kesehatan

Oh Begitu
Peneliti Ungkap Efek Memakai Masker Mata Saat Tidur

Peneliti Ungkap Efek Memakai Masker Mata Saat Tidur

Oh Begitu
Apa Efek Berbahaya Makan Keju Terlalu Banyak?

Apa Efek Berbahaya Makan Keju Terlalu Banyak?

Oh Begitu
Seperti Apa Permukaan Pluto?

Seperti Apa Permukaan Pluto?

Oh Begitu
NASA Ungkap Konsep Cryobot, Wahana Pemburu Alien

NASA Ungkap Konsep Cryobot, Wahana Pemburu Alien

Fenomena
Dampak Plastik, Hewan Laut Gagal Bereproduksi

Dampak Plastik, Hewan Laut Gagal Bereproduksi

Fenomena
5 Manfaat Konsumsi Jahe di Musim Hujan

5 Manfaat Konsumsi Jahe di Musim Hujan

Kita
Mengapa Acar Bisa Awet dalam Waktu Lama?

Mengapa Acar Bisa Awet dalam Waktu Lama?

Oh Begitu
Si Buta-Buta dari Pesisir Pantai

Si Buta-Buta dari Pesisir Pantai

Kita
Lubang Raksasa Sebesar 60 Kali Bumi Muncul di Matahari

Lubang Raksasa Sebesar 60 Kali Bumi Muncul di Matahari

Fenomena
Penelitian Menduga Manusia Ratusan Tahun yang Lalu Berburu dan Makan Berang-berang

Penelitian Menduga Manusia Ratusan Tahun yang Lalu Berburu dan Makan Berang-berang

Oh Begitu
Berapa Kali Bumi Mengorbit Matahari?

Berapa Kali Bumi Mengorbit Matahari?

Oh Begitu
Apa Saja Manfaat Pare untuk Kesehatan?

Apa Saja Manfaat Pare untuk Kesehatan?

Oh Begitu
Mengapa Ikan Sangat Baik untuk Dikonsumsi?

Mengapa Ikan Sangat Baik untuk Dikonsumsi?

Oh Begitu
Kura-kura Tertua di Dunia Rayakan Ulang Tahun ke-191 Tahun

Kura-kura Tertua di Dunia Rayakan Ulang Tahun ke-191 Tahun

Fenomena
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com