Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Anak Laki-laki Selalu Lebih Tinggi dari Ibunya?

Kompas.com - 10/02/2023, 13:00 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com - Bagi sebagian orang, tinggi badan yang ideal sangat penting untuk menunjang penampilan. Terlebih lagi, terdapat beberapa profesi yang mensyaratkan tinggi badan tertentu, seperti profesi di industri penerbangan, perbankan, dan kemiliteran.

Ada beberapa cara yang diyakini dapat menambah tinggi badan, salah satunya adalah olahraga. Namun, perlu diingat bahwa genetik juga menjadi faktor yang sangat berpengaruh.

Benarkah anak laki-laki selalu lebih tinggi dari ibunya?

Tinggi badan pada manusia dipengaruhi oleh sekitar 70 persen genetik dan 30 persen lingkungan, tetapi ada banyak gen berbeda yang berkontribusi pada tinggi badan. 

Wanita umumnya berhenti tumbuh lebih tinggi sekitar usia 15 tahun, sedangkan pria terus tumbuh selama tiga tahun setelahnya.

Baca juga: Benarkah Makanan Pedas Bikin Asam Lambung Naik?

Dilansir dari BBC Science Focus Magazine, karena kondisi demikian, pria cenderung lebih tinggi daripada wanita, untuk kelompok gen tinggi tertentu. Dalam arti tertentu, dapat dikatakan bahwa kromosom Y itu sendiri adalah salah satu gen tinggi badan. 

Jika seorang ibu dan ayah memiliki tinggi yang sama, anak perempuan mereka diperkirakan memiliki tinggi yang sama, tetapi anak laki-laki mereka akan lebih tinggi. 

Agar ibu memiliki tinggi yang sama dengan ayah, ibu harus memiliki 'gen tinggi' lain yang lebih banyak daripada ayah dan ini diturunkan ke anak laki-lakinya. 

Selain itu, seringkali wanita menikah dengan seseorang yang sedikit lebih tinggi, yang membuat anak laki-lakinya juga lebih tinggi.

Baca juga: Benarkah Manusia Lebih Ceria Saat Hari Cerah?

Cara menambah tinggi badan secara alami

Meski tinggi badan sangat ditentukan oleh faktor genetik, dilansir dari Healthline, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menambah tinggi badan.

1. Makan makanan bergizi seimbang

Selama masa pertumbuhan, sangat penting bagi anak untuk mendapatkan semua nutrisi yang dibutuhkan tubuhnya. Makanan yang dikonsumsi harus mencakup :

  • Buah segar
  • Sayuran segar
  • Biji-bijian utuh
  • Protein
  • Produk susu

Di samping itu, perlu juga membatasi atau menghindari makanan yang mengandung gula, lemak trans, dan lemak jenuh.

2. Tidur yang cukup

Kurang tidur juga dapat memengaruhi tinggi badan seseorang dalam jangka panjang. Tetapi, jika kurang tidur kerap dialami selama masa remaja, hal ini dapat menyebabkan komplikasi.

Baca juga: Benarkah Kucing Bisa Bermimpi Saat Tidur?

Pasalnya, tubuh merilis hormon pertumbuhan saat tidur. Produksi hormon ini dan lainnya bisa turun jika kita tidak cukup tidur.

3. Olahraga teratur

Tetap aktif dengan olahraga teratur dapat mendatangkan banyak manfaat. Olahraga akan memperkuat otot dan tulang, membantu kita mempertahankan berat badan yang sehat, dan meningkatkan produksi hormon pertumbuhan.

4. Latih postur tubuh yang baik

Postur tubuh yang buruk dapat membuat kita terlihat lebih pendek dari tinggi yang sebenarnya. Seiring waktu, kebiasaan membungkuk juga dapat memengaruhi tinggi badan kita.

Punggung kita harus melengkung secara alami di tiga tempat. Jika kita sering bungkuk, kurva ini dapat bergeser untuk mengakomodasi postur baru sehingga dapat menyebabkan rasa sakit di leher dan punggung.

5. Latihan yoga

Selain latihan postur tubuh, cobalah latihan yoga. Latihan yoga dapat memperkuat otot, menyelaraskan tubuh, dan memperbaiki postur tubuh. Dengan demikian, tubuh akan tampak lebih tinggi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com