Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 07/02/2023, 08:00 WIB
Monika Novena,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Racun kalajengking disebut sebagai cairan yang berharga dan termahal di dunia.

Bayangkan saja, sampel mini racun kalajengking dihargai sekitar $200 meski begitu racun kalajengking ini tetap dicari karena memang dipakai untuk tujuan ilmiah.

Salah satu alasan mengapa racun kalejengking mahal adalah karena produksi racun yang sangat terbatas.

Dikutip dari IFL Science, Senin (6/2/2023) Dr Arie van der Meijden dari Institut CIBIO-InBIO di Portugal menjelaskan kalajengking harus meningkatkan metabolismenya secara luar biasa untuk menghasilkan racun.

Lalu, bagaimana cara mendapatkan racun kalajengking?

Baca juga: Fosil Kalajengking Laut Prasejarah Berukuran Raksasa Diidentifikasi di Australia

Secara historis, untuk mendapatkan racun kalajengking adalah dengan membunuhnya, membuang kelenjar racun dan kemudian menggilingnya.

Akan tetapi, itu bukan cara yang mudah untuk mengumpulkan dalam jumlah yang banyak.

Pada tahun 2021, der Meijden dan rekannya berhasil membuat metode tidak mematikan untuk mempelajari racun kalajengking.

Metode baru ini dianggap lebih baik karena menggunakan stimulator elektro yang memberikan tegangan rendah untuk mengaktifkan saraf yang mengosongkan kelenjar racun.

"Ini (cara mendapatkan racun kalajengking) salah satu manfaatnya, karena dengan begitu kalajengking sama sekali tidak terluka. Kita kemudian bisa memasukkan kembali ke dalam kotak dan memberinya makan. Tidak sakit sama sekali dan tidak merugikan kalajengking," ungkap der Meijden.

Baca juga: Kalajengking Baru Ditemukan, Ilmuwan Ungkap Keberagaman Spesies di Somalia

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com