Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 29/01/2023, 12:00 WIB
Monika Novena,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

Sumber Space

KOMPAS.com - Jika ditanya di manakah tempat terdingin di Bumi, mungkin Anda akan menjawab antartika.

Tapi, jika ditanya di manakah tempat terdingin di alam semesta, apa yang akan Anda jawab?

Baca juga: Dome Fuji, Tempat yang Memiliki Suhu Terdingin di Bumi

Tempat terdingin di alam semesta adalah Nebula Boomerang, objek paling dingin yang pernah ditemukan sejauh ini.

Itu terletak sekitar 5.000 tahun cahaya dari Bumi di konstelasi Centaurus.

Bagaimana bisa sangat dingin?

Nebula Boomerang adalah awan debu dan gas terionisasi yang memantulkan cahaya. Objek ini terbentuk dari nebula planet muda dengan bintang raksasa merah sekarat di pusatnya.

Mengutip Space, Sabtu (28/1/2023) begitu sebuah bintang seperti matahari kita berada dalam tahap akhir hidupnya, bintang akan melepaskan lapisan luarnya.

Bintang pada proses terbentuk Nebula Boomerang sendiri diketahui telah kehilangan massanya sekitar 100 kali lebih cepat daripada bintang sekarat serupa lainnya.

Selain itu, bintang juga melakukan proses tersebut dengan kecepatan 100 miliar kali lebih cepat dari Matahari.

Baca juga: Berapa Lama Bintang di Alam Semesta Bisa Hidup?

Dan karena gas-gas tersebut terlempar begitu cepat atau sekitar 164 km/detik, bintang mengeluarkan banyak energi panas.

Hasilnya adalah wilayah ruang yang sangat dingin. Pada skala Celcius suhu di Nebula Boomerang adalah -273,15 derajat.

Suhu ini bahkan lebih rendah dari suhu latar belakang gelombang mikro kosmik yang tersisa di Big Bang yakni -270,4 derajat Celcius.

Ditemukan tahun 1980

Nebula Boomerang berhasil diidentifikasi pada tahun 1980.

Saat itu astronom Keith Taylor dan Mike Scarrott mulai mempelajari nebula menggunakan teleskop berbasis darat Anglo-Australia di Siding Spring Observatory.

Meski begitu mereka tidak tahu bahwa objek yang mereka amati akan menjadi yang objek terdingin di alam semesta.

Pengamatan itu kemudian ditangkap lagi oleh Teleskop Luar Angkasa Hubble yang lebih rinci pada 1998.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com