Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Saja Gejala Infeksi Omicron Subvarian XBB 1.5 Kraken?

Kompas.com - 26/01/2023, 17:00 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis


KOMPAS.com - Kasus infeksi Omcron subvarian XBB 1.5 dilaporkan Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin telah masuk ke Indonesia, dibawa oleh seorang warga negara Polandia.

Gejala-gejala infeksi Omicron subvarian XBB 1.5 yang dijuluki sebagai Kraken ini juga sebagian besar cukup umum pada gejala Covid yang selama ini diketahui.

Subvarian Omicron ini telah dilaporkan telah beredar di 38 negara, termasuk Kanada, Australia, Kuwait, Jerman, Perancis, dan terbaru Indonesia.

Dilansir dari Yale Medicine, Kamis (26/1/2023), turunan varian Omicron ini dijuluki sebagai Kraken.

Seperti versi virus sebelumnya, sejauh ini, subvarian tersebut digambarkan sebagai jenis paling menular, lebih efisien, lebih menular dibandingkan pendahulunya, dan yang mengherankan adalah cara kerja mutasi virusnya.

Baca juga: Apa Saja Risiko Infeksi Kraken Omicron Subvarian XBB 1.5?

“Bahkan orang yang memiliki perlindungan dari vaksinasi atau kasus Covid-19 baru-baru ini telah terinfeksi (Omicron subvarian XBB 1.5),” kata spesialis penyakit menular Yale Medicine, Scott Roberts, MD.

Dikutip dari India Times, subvarian XBB 1.5, saat ini merupakan galur dominasn dari virus corona penyebab Covid-19.

Bahkan, telah diakui sebagai galur virus yang paling mudah menular yang terdeteksi sejauh ini.

Gejala infeksi Omicron XBB 1.5

Infeksi subvarian Omicron yang dijuluki Kraken Covid ini pun memiliki beberapa gejala teratas.

Varian Omicron XBB 1.5 telah menyumbang lebih dari 40 persen kasus Covid di Amerika Serikat pada saat ini.

Baca juga: Apa Saja Gejala Infeksi Amoeba Pemakan Otak yang Menyerang Pria Korea Selatan?

Ilustrasi pasien terinfeksi Covid-19. Meski pernah terinfeksi Covid subvarian BA.4, masih bisa berpotensi terinfeksi varian lain, seperti Covid varian BA.5. Namun, umumnya pada orang yang sudah divaksin atau pernah terinfeksi, gejala Covid-19 yang dialami cenderung ringan.SHUTTERSTOCK/Gorodenkoff Ilustrasi pasien terinfeksi Covid-19. Meski pernah terinfeksi Covid subvarian BA.4, masih bisa berpotensi terinfeksi varian lain, seperti Covid varian BA.5. Namun, umumnya pada orang yang sudah divaksin atau pernah terinfeksi, gejala Covid-19 yang dialami cenderung ringan.

Kini, posisi subvarian Omicron XBB 1.5 telah meningkat ke peringkat teratas secara global di antara semua varian lainnya, sebagai versi virus corona penyebab Covid-19 yang paling menular.

Hingga saat ini, tidak ada bukti gejala baru atau klasik yang terkait infeksi Omicron subvarian XBB 1.5 ini.

Adapun gejala Omicron subvarian XBB 1.5 yang umum dilaporkan di antaranya sebagai berikut.

  1. Pilek
  2. Sakit tenggorokan
  3. Sakit kepala
  4. Hidung tersumbat
  5. Bersin
  6. Batuk berdahak
  7. Batuk tidak berdahak
  8. Suara serak
  9. Nyeri dan nyeri otot
  10. Perubahan indera penciuman

Baca juga: Apa Saja Gejala Omicron XBB?

Sejauh ini, gejala-gejala subvarian XBB 1.5 ini masih memiliki dampak yang sama pada manusia seperti pada varian-varian Covid-19 sebelumnya.

Sakit kepala juga tampak terlihat pada pasien yang melaporkan positif Covid-19. Namun, sebagian besar orang yang mengalami infeksi XBB 1.5, hanya memiliki gejala seperti flu.

"Kami melihat lebih banyak orang yang sebenarnya hanya memiliki gejala seperti flu," kata Dr Allison Arwady, komisaris Departemen Kesehatan Masyarakat Chicago dalam konferensi pers, The Express melaporkan.

Namun, lebih kecil kemungkinan gejala Omicron subvarian XBB 1.5 ini dirasakan pada orang yang benar-benar merasa sangat sakit dengan gejala tambahan seperti demam tinggi.

 

Baca juga: Apa Saja Gejala Depresi yang Perlu Diketahui?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com