Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 11/01/2023, 11:00 WIB


KOMPAS.com - Makanan pedas, seperti ayam geprek atau mi pedas adalah sedikit dari banyaknya ragam kuliner pedas nusantara selalu memiliki pesona sendiri.

Meski banyak orang tidak menyukai makanan bercabai, tetapi tak sedikit manusia menyukai makanan pedas

Tidak jarang, penikmat makanan pedas ini merasakan sensasi kepedasan hingga mata dan hidungnya berair.

Penyebab manusia suka makanan pedas

Jadi, kenapa manusia suka makanan pedas? 

Sensasi pedas seperti terbakar usai makan makanan mengandung cabai atau bumbu pedas lainnya, seringkali membuat orang justru menikmatinya. 

Tubuh akan merespons pedas sebagai sakit yang luar biasa, namun sebagian orang malah merasa ketagihan.

Baca juga: Apa yang Terjadi pada Tubuh Saat Makan Makanan Pedas? Ini Kata Ahli

Hal ini disebabkan oleh hormon adrenalin. Ketika manusia makan makanan pedas, sinyal yang dikirimkan ke otak untuk memberi tahu bahwa mulut terbakar tidak berhenti di situ.

Otak akan menerjemahkan kondisi tersebut sebagai sesuatu yang berbahaya dan mengancam.

Hasilnya, otak akan melepaskan hormon adrenalin.

Hormon adrenalin kemudian akan memicu reaksi lainnya, seperti detak jantung meningkat dan pupil mata membesar.

Adrenalin adalah endorfin alami yang memiliki efek pereda nyeri alami. Selain itu, endorfin juga dapat menimbulkan efek rasa bahagia.

Inilah sebabnya, makan cabai yang pedas dan menyiksa, namun membuat manusia suka makan pedas.

Manusia tanam cabai ribuan tahun lalu

Manusia sudah mulai menanam cabai dan ragam spesiesnya sejak lebih dari 6.000 tahun yang lalu.

Baca juga: 4 Manfaat Makanan Pedas untuk Kesehatan

Ilustrasi cabai bubuk. Cabai selalu menjadi bumbu utama dalam setiap makanan pedas. FREEPIK/JCOMP Ilustrasi cabai bubuk. Cabai selalu menjadi bumbu utama dalam setiap makanan pedas.

Namun, saat itu tidak banyak penelitian sains yang meneliti kandungan cabai dan efeknya pada tubuh.

Hingga akhir 1900-an, peneliti akhirnya menemukan saraf nyeri mendeteksi capsaicin.

Capsaicin belakangan diketahui adalah senyawa kimia yang ditemukan pada cabai dan menyebabkan rasa terbakar pada manusia. Capsaicin ini bisa ditemukan pada biji cabai.

Tidak hanya itu, melalui penelitian lebih lanjut, bahkan manusia berhasil mengembangkan varietas cabai yang 300 lebih pedas dari cabai jalapeno, yang merupakan salah satu cabai terpedas di dunia.

Capsaicin penyebab makanan pedas

Capsaicin adalah senyawa yang bersifat hidrofobik. Hidrofobik artinya senyawa ini tidak bisa larut dalam air, namun dengan mudah larut dalam lemak dan minyak.

Baca juga: Kenapa Makan Makanan Pedas Bikin Kepala Terasa Gatal?

Sifat ini menjelaskan mengapa susu full cream yang mengandung lemak dan roti yang bisa menyerap minyak adalah salah satu cara mudah untuk menghilangkan pedas.

Ketika seseorang memakan cabai, capsaicin akan bersatu dengan saliva atau air liur dan berikatan dengan reseptor TRV1.

Reseptor ini merupakan salah satu reseptor rangsang yang berada di mulut dan lidah.

Fungsi dari reseptor TRV1 sebenarnya adalah mendeteksi sensasi panas atau terbakar.

Reseptor tersebut akan mengirimkan sinyal palsu ke otak bahwa mulut Anda sedang terbakar.

Proses ini yang menyebabkan mulut terasa terbakar atau panas ketika memakan cabai. Faktanya, mulut Anda tidak benar-benar terbakar.

Baca juga: Kenapa Makan Makanan Pedas Bisa Sebabkan Diare?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

6 Manfaat Telur Rebus untuk Kesehatan dan Kandungan Gizinya

6 Manfaat Telur Rebus untuk Kesehatan dan Kandungan Gizinya

Oh Begitu
Kenapa Kuda Laut Jantan Hamil dan Melahirkan?

Kenapa Kuda Laut Jantan Hamil dan Melahirkan?

Oh Begitu
Berapa Banyak Gunung Berapi di Planet Venus?

Berapa Banyak Gunung Berapi di Planet Venus?

Fenomena
Seperti Apa Rasanya Daging Mammoth?

Seperti Apa Rasanya Daging Mammoth?

Oh Begitu
Berapa Banyak Sampah Plastik yang Ada di Lautan?

Berapa Banyak Sampah Plastik yang Ada di Lautan?

Oh Begitu
Mengapa Laki-laki Berlari Lebih Cepat dari Perempuan?

Mengapa Laki-laki Berlari Lebih Cepat dari Perempuan?

Oh Begitu
Mengapa Minum Air Hangat Lebih Baik untuk Kesehatan?

Mengapa Minum Air Hangat Lebih Baik untuk Kesehatan?

Oh Begitu
Hewan Apa yang Masa Kehamilannya Paling Lama?

Hewan Apa yang Masa Kehamilannya Paling Lama?

Oh Begitu
Apakah Minum Air Dingin Tidak Baik untuk Tubuh?

Apakah Minum Air Dingin Tidak Baik untuk Tubuh?

Oh Begitu
Seberapa Cepat Bumi Berputar?

Seberapa Cepat Bumi Berputar?

Oh Begitu
Mengapa Burung Tidak Jatuh dari Dahan Pohon Saat Tidur?

Mengapa Burung Tidak Jatuh dari Dahan Pohon Saat Tidur?

Oh Begitu
Apa Penyebab Tidur dengan Mata Terbuka?

Apa Penyebab Tidur dengan Mata Terbuka?

Kita
Apa Saja Manfaat Telur Bebek untuk Kesehatan?

Apa Saja Manfaat Telur Bebek untuk Kesehatan?

Oh Begitu
Berapa Waktu Terlama Manusia Bertahan Tanpa Tidur?

Berapa Waktu Terlama Manusia Bertahan Tanpa Tidur?

Oh Begitu
Membangun Desa secara Beradab

Membangun Desa secara Beradab

Kita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+