Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa yang Terjadi pada Otak saat Kita Jatuh Cinta?

Kompas.com - 30/12/2022, 20:45 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com - Tak dapat dipungkiri bahwa jatuh cinta membawa perubahan bagi diri kita.

Saat jatuh cinta, kita merasa berbunga-bunga sangat mendengar namanya, resah saat dia tidak segera membalas pesan, dan jantung selalu berdebar saat bertatapan dengannya.

Ini menunjukkan bahwa tubuh kita juga memberikan reaksi yang khas saat kita jatuh cinta.

Mengenai hal ini, para ilmuwan telah melakukan penelitian untuk mengetahui aktivitas otak dan perasaan jatuh cinta.

Baca juga: Apa yang Terjadi pada Otak Saat Kita Muntah?

Apa yang terjadi pada otak saat jatuh cinta?

Pada tahun 2005, antropolog biologi, Helen Fisher memimpin penelitian yang menerbitkan sebuah studi yang menyertakan gambar fungsional MRI (fMRI) dari otak manusia yang sedang jatuh cinta.

Tim Fisher menganalisis 2.500 pindaian otak mahasiswa yang melihat foto seseorang yang spesial bagi mereka dan membandingkan pindaian tersebut dengan pindaian lain yang diambil saat mahasiswa melihat foto teman mereka. 

Dilansir dari Harvard Medical School, berikut adalah hasil studi tersebut:

1. Otak menjadi aktif di daerah yang kaya akan dopamin

Saat melihat foto orang yang dicintai, otak peserta menjadi aktif di daerah yang kaya akan dopamin, yang disebut neurotransmitter perasaan-baik.

Baca juga: Apa yang Terjadi pada Tubuh jika Tidak Makan Seharian?

Dua wilayah otak yang menunjukkan aktivitas dalam pemindaian fMRI adalah nukleus berekor, wilayah yang terkait dengan deteksi hadiah, harapan, dan integrasi pengalaman sensorik ke dalam perilaku sosial, serta area tegmental ventral, yang terkait dengan kesenangan dan perhatian terfokus.

Daerah tegmental ventral adalah bagian dari sirkuit penghargaan otak. Sirkuit yang dianggap sebagai jaringan saraf primitif ini terhubung dengan nukleus accumbens.

Beberapa struktur lain yang berkontribusi pada sirkuit penghargaan, seperti amigdala, hippocampus, dan korteks prefrontal, sangat sensitif terhadap perilaku yang menimbulkan kesenangan, seperti seks, konsumsi makanan, atau penggunaan narkoba.

Area ini pun menyala pada pemindaian otak saat berbicara tentang orang yang kita cintai. 

2. Hormon kortisol meningkat

Saat kita jatuh cinta, bahan kimia yang terkait dengan sirkuit hadiah membanjiri otak kita, menghasilkan berbagai respons fisik dan emosional, seperti jantung berdebar kencang, telapak tangan berkeringat, pipi memerah, serta perasaan bergairah dan cemas.

Baca juga: Apa yang Terjadi pada Tubuh Kita Saat Tersambar Petir?

Tingkat hormon stres kortisol meningkat selama fase jatuh cinta untuk mengatur tubuh kita saat mengatasi "krisis". 

Saat kadar kortisol meningkat, kadar neurotransmitter serotonin menjadi habis. 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com