Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Perjalanan Kartu Pos dan Prangko Pertama di Yogyakarta

Kompas.com - 30/12/2022, 19:01 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis


KOMPAS.com - Jauh sebelum mengenal email atau surat elektronik, kartu pos telah lebih dulu menjadi media yang berperan penting dalam pertukaran informasi di masa lalu.

Sejarah perjalanan kartu pos dan prangko telah menjadi bagian penting dalam perkembangan peradaban di seluruh dunia. Namun, mungkin tak banyak orang yang menyadari bahwa kartu pos bisa merekam banyak jejak sejarah dari sebuah peradaban

Dokumentasi foto-foto bersejarah tentang masa lalu dalam selembar kartu pos, menjadi rekaman yang tersimpan kekal, yang saat dibuka kembali akan menjadi sebuah mesin waktu bagi generasi masa kini untuk sejenak melihat seperti apa dunia di masa lalu.

Dalam sebuah pameran bertajuk Pesiyaran: Cerita Kartu Pos 2022, yang diselenggarakan di Kantor Pos Yogyakarta, 15-31 Desember 2022 menunjukkan bagaimana sejarah perjalanan kartu pos dan perangko di kota ini.

Citra kehidupan eksotis Yogyakarta itu terekam dalam potret-potret kartu pos. Keindahan alam, romantisme kehidupan tradisional, budaya dan sendi-sendi kehidupan kota ini menjadi protret perjalanan tentang rupa Yogyakarta di masa lalu.

“Gambar dan tulisan yang terdapat pada kartu pos, baik yang dikirimkan punya banyak cerita. Bahkan kita dapat bersama-sama menelisik seni dan budaya Kota Yogyakarta melalui kartu Pos” ungkap Yetti Martanti Kepala Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta.

Lantas, bagaimana sejarah perjalanan kartu pos bergambar?

Baca juga: Sejarah Kembang Api yang Jadi Penanda Perayaan di Seluruh Dunia

Dikutip dari catatan pameran Cerita Kartu Pos 2022, sejarah kartu pos pertama di dunia, diterbitkan kali pertama di Australia pada 1 Oktober 1869 dengan nama Correspondenz-Karte.

Menurut Olivier Johannes Raap, seorang penulis kelahiran Belanda, generasi pertama kartu pos di Indonesia mulai diterbitkan pada tahun 1874, yang dikeluarkan oleh pos negara.

Sejarah perjalanan kartu pos bergambar, terlacak pada tahun 1890-an, yang diterbitkan oleh penerbit pribadi.

Saat itu, kartu pos mengadopsi gambar dari lukisan, yang sebagian menggunakan teknik percetakan litografi. Namun, seiring berkembangnya teknologi, kartu pos mulai menggunakan hasil foto hitam putih. Sedangkan kartu pos berwarna, di masa itu masih diproduksi dengan teknik pewarnaan manual menggunakan kuas halus.

Sejarah kartu pos di Yogyakarta

Pameran kartu pos dan prangko ini mengajak generasi masa kini menilik kembali kehidupan Yogyakarta, budaya, tradisi dan keindahan alamnya di masa lalu.

Sejarah foto-foto pada kartu pos yang diterbitkan di Yogyakarta, tak terlepas dari tokoh bernama Kassian Cephas seorang pelukis, sekaligus fotografer kepercayaan Kesultanan Yogyakarta.

Baca juga: Sejarah Lie Detector yang Jadi Alat Pendeteksi Kebohongan

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com