Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 26/12/2022, 18:00 WIB
Penulis Lulu Lukyani
|

KOMPAS.com - Hewan berbahaya bukan hanya hewan dengan gigitan yang kuat atau tubuh yang besar.

Hewan kecil seperti katak juga bisa sangat berbahaya karena beberapa di antaranya memiliki racun.

Uniknya, katak beracun memiliki tubuh kecil dengan warna-warna yang sangat cerah dan cantik.

Tidak seperti katak pada umumnya yang berwarna hijau kecoklatan, katak beracun ada yang berwarna biru, merah, kuning, dan oranye terang. Mengapa demikian?

Baca juga: Katak Kaca Bertubuh Transparan, Ini Rahasia Dibalik Keunikan Tubuhnya

Fungsi warna tubuh yang mencolok pada katak beracun

Dilansir dari AAAS, warna biru cerah, kuning, dan oranye yang mencolok pada katak beracun berfungsi sebagai warna peringatan yang mengirimkan pesan kepada pemangsa untuk menjauh. 

Selain itu, warna-warna mencolok ini mungkin membantu katak untuk bersembunyi dari predator.

Pemangsa umumnya mengetahui bahwa katak yang berwarna cerah adalah katak beracun sehingga harus dihindari. 

Tetapi, ada juga predator yang mengabaikan peringatan itu dan beberapa burung serta ular tampaknya tidak bermasalah dengan racun katak sehingga tetap bisa memangsanya.

Baca juga: 3 Tahap Metamorfosis pada Katak

Temuan peneliti

Para ahli melakukan studi dengan menguji model komputasi penglihatan predator pada gambar katak. 

Hasil menunjukkan bahwa meskipun katak terlihat jelas dari jarak dekat, warna dan polanya tampak menyatu dengan latar belakang hutan saat dilihat dari jauh.

Dalam pengujiannya, para ilmuwan menempatkan gambar katak pada latar belakang berbeda di hutan hujan Guyana Prancis untuk melihat bagaimana reaksi predator. 

Predator menyerang gambar katak lebih sering ketika mereka ditempatkan di atas gambar tanah biasa, tetapi lebih jarang menyerang ketika katak berada di lantai hutan hujan yang sebenarnya.

Ini menunjukkan bahwa meskipun katak beracun yang berwarna mencolok sangat terlihat dari jarak dekat, dari jauh warnanya menyatu dengan hutan sehingga mereka dapat berkamuflase dengan sempurna.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Berapa Waktu Terlama Manusia Bertahan Tanpa Tidur?

Berapa Waktu Terlama Manusia Bertahan Tanpa Tidur?

Oh Begitu
Membangun Desa secara Beradab

Membangun Desa secara Beradab

Kita
Sejak Kapan Plastik Digunakan Manusia?

Sejak Kapan Plastik Digunakan Manusia?

Oh Begitu
Fakta-fakta Menarik Venus, Planet yang Disebut Saudara Bumi

Fakta-fakta Menarik Venus, Planet yang Disebut Saudara Bumi

Oh Begitu
Apa Itu Fenomena Gerhana Matahari?

Apa Itu Fenomena Gerhana Matahari?

Oh Begitu
Kenapa Planet Memiliki Satelit Alami?

Kenapa Planet Memiliki Satelit Alami?

Fenomena
5 Makanan yang Paling Mengenyangkan dan Sehat

5 Makanan yang Paling Mengenyangkan dan Sehat

Oh Begitu
Apakah Hewan Juga Bisa Menopause?

Apakah Hewan Juga Bisa Menopause?

Oh Begitu
Berapa Lama Kura-kura dan Penyu Bisa Hidup?

Berapa Lama Kura-kura dan Penyu Bisa Hidup?

Oh Begitu
5 Manfaat Jus Mengkudu untuk Kesehatan

5 Manfaat Jus Mengkudu untuk Kesehatan

Oh Begitu
Sejak Kapan FIFA Didirikan?

Sejak Kapan FIFA Didirikan?

Oh Begitu
Apa Saja Manfaat Buah Delima untuk Kesehatan?

Apa Saja Manfaat Buah Delima untuk Kesehatan?

Oh Begitu
Si Minions “Arthropoda Tanah” sebagai Penyelamat Tanah yang Butuh Perhatian untuk Generasi Sekarang dan Masa Datang

Si Minions “Arthropoda Tanah” sebagai Penyelamat Tanah yang Butuh Perhatian untuk Generasi Sekarang dan Masa Datang

Fenomena
Hewan-hewan Punah yang Coba Dihidupkan Lagi dengan Teknologi

Hewan-hewan Punah yang Coba Dihidupkan Lagi dengan Teknologi

Oh Begitu
Seberapa Banyak Organ dalam Tubuh Manusia?

Seberapa Banyak Organ dalam Tubuh Manusia?

Oh Begitu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+