Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Pasien Long Covid Kehilangan Penciuman dalam Waktu Lama?

Kompas.com - 23/12/2022, 08:02 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis

"Salah satu gejala pertama yang biasanya dikaitkan dengan infeksi Covid-19 adalah hilangnya penciuman," kata penulis senior Bradley Goldstein, M.D., Ph.D., profesor di Duke Department of Head and Neck Surgery and Communication Sciencesand the Department of Neurobiology.

Studi ini dilakukan para peneliti Duke, Harvard dan University of California-San Diego, dengan cara menganalisis sampel epitel penciuman yang dikumpulkan dari 24 biopsi, termasuk pada sembilan pasien yang kehilangan penciuman dalam jangka panjang setelah terinfeksi Covid-19.

Pendekatan studi berbasis biopsi ini mengungkapkan infiltrasi luas dari sel T yang terlibat dalam respons inflamasi pada epitel olfaktorius, yakni jaringan di hidung tempat sel saraf penciuman berada.

Selain itu, peneliti juga menemukan bahwa jumlah neuron sensorik penciuman berkurang, yang kemungkinan disebabkan oleh kerusakan jaringan halus akibat peradangan yang sedang berlangsung.

Baca juga: Mengapa Australia Terpaksa Hentikan Pengembangan Vaksin Covid-19?

"Temuan ini mengejutkan. Ini hampir menyerupai semacam proses autoimun di hidung," kata Goldstein.

Dalam penelitian ini, ia juga mempelajari bagian mana yang rusak dan jenis sel apa yang terlibat adalah langkah penting untuk mulai merancang bentuk perawatan yang dapat dilakukan pada mereka yang mengalami kehilangan bau akibat infeksi Covid-19.

"Kami berharap bahwa memodulasi respons imun abnormal atau proses perbaikan di dalam hidung pasien ini dapat membantu setidaknya mengembalikan sebagian indera penciuman," kata Goldstein.

Temuan dari studi yang mereka lakukan ini diklaim dapat menginformasikan penelitian tambahan tentang gejala long Covid lainnya yang mungkin mengalami proses peradangan serupa.

Baca juga: Mengapa Covid-19 Lebih Mematikan pada Orang yang Obesitas?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com