KOMPAS.com - Saat melakukan diet, mungkin banyak dari kita yang menghindari makan malam untuk mencegah kenaikan berat badan.
Lebih spesifik, makan di atas jam 8 malam kerap dianggap dapat menaikkan berat badan.
Benarkah demikian? Apakah kita harus benar-benar menghindari makan malam saat diet?
Dikutip dari Healthline, gagasan bahwa makan malam membuat berat badan naik berasal dari penelitian pada hewan.
Beberapa peneliti berhipotesis bahwa makan di malam hari bertentangan dengan ritme sirkadian, yakni siklus 24 jam yang memberi tahu tubuh kita kapan harus tidur, makan, dan beraktivitas.
Baca juga: Makan Selai Kacang Bikin Gemuk, Benarkah?
Menurut ritme sirkadian, malam hari adalah waktu untuk istirahat, bukan waktu makan.
Beberapa penelitian pada hewan mendukung teori tersebut. Tikus yang makan berlawanan dengan ritme sirkadiannya mengalami kenaikan berat badan yang lebih signifikan dibandingkan tikus yang hanya makan selama jam bangun.
Namun, perlu diketahui bahwa tidak semua penelitian pada manusia mendukung gagasan tersebut.
Penelitian pada manusia justru menunjukkan bahwa yang penting bukanlah waktu kita makan, tetapi seberapa banyak makanan yang kita makan.
Misalnya, sebuah penelitian pada lebih dari 1.600 anak tidak menemukan keterkaitan antara makan malam setelah jam 8 malam dan kelebihan berat badan.
Baca juga: 5 Efek Samping Pil KB yang Paling Umum, Salah Satunya Bikin Gemuk
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.